Berita Lombok Barat

Warga Keluhkan Bau Busuk Imbas Penumpukan Sampah di Pasar Gunungsari Lombok Barat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENUMPUKAN SAMPAH - Penampakan tumpukan sampah di pasar Gunungsari, Lombok Barat yang sebabkan bau busuk. Penumpukan sampah ini dikeluhkan masyarakat setempat.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Warga yang berada di sekitaran Pasar Gunungsari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat mengeluhkan bau busuk yang diakibatkan penumpukan sampah di pasar tersebut.

Diketahui, penumpukan sampah di Pasar Gunungri sendiri sudah berlangsung sejak 1 bulan yang lalu, hingga kini penumpukan sampah tak kunjung terurai.

Hal ini disinyalir menjadi biang keladi bau busuk yang saat ini menjanggiti masyarakat setempat.

Salah seorang warga yang tinggal tepat di sekitaran pasar, Nuraini mengatakan, pengangkutan sampah dilakukan setiap hari, namun tidak sebanding dengan volume sampah yang terus masuk.

“Setiap hari memang diangkut sama truk, tapi kurang. Sampah yang datang lebih banyak dari yang diangkut,” ucap Nuraini, Rabu (6/8/2025).

Dikatakannya, pengangkutan dilakukan secara manual karena tidak ada alat berat yang membantu. Kondisi ini membuat proses pengangkutan melambat, dan tumpukan semakin tinggi.

“Sudah satu bulan lebih alat berat nggak datang, makanya jadi begini,” tambahnya.

Saking resahnya, Nuraini bahkan menyatakan siap untuk membantu secara sukarela bila alat berat bisa didatangkan.

“Kalau ada yang mau datangkan alat berat, nggak apa-apa, nanti kami yang belikan bensin. Saya juga yang kasih makan (pekerjanya),” ujarnya.

Baca juga: Pemotor Alami Luka Berat Usai Tabrak Truk Pengangkut Sampah di Jalur Bypass Tembolak Mataram

Di tempat berbeda, salah satu pedagang di Pasar Gunung Sari Muji, juga mengeluhkan dampak dari sampah yang menumpuk di lokasi tersebut. Menurutnya, bau sampah bahkan masuk sampai ke pasar bagian dalam.

"Terganggu sih, baunya udah kayak apa, apalagi kalau hujan, baunya bisa sampai ke dalam pasar," sebutnya.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Lombok Barat, Mupahir, membenarkan adanya penumpukan sampah di pasar tersebut. 

Dia menjelaskan bahwa sampah yang menumpuk bukan hanya berasal dari pasar, tapi juga dari warga sekitar yang membuang sampah secara liar.

“Kalau terlambat diangkut, ya makin menggunung. Apalagi itu bukan hanya sampah pasar,” jelas Mupahir.

Ia juga mengakui bahwa minimnya armada pengangkut dan rusaknya beberapa truk serta alat berat menjadi salah satu penyebab utama lambatnya penanganan.

“Ada alat berat dan truk yang rusak, makanya seperti ini. Tapi kita upayakan tahun ini bisa ada pengadaan alat baru,” pungkasnya.

(*)

Berita Terkini