Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), menelusuri aktor di balik peredaran beras SPHP palsu yang dijual di wilayah Mataram dan sekitarnya.
"Kami mendalami dari hulu ke hilir, mulai dari pengemasan hingga jalur distribusi. Kami juga tengah menelusuri siapa aktor di balik praktik ini dan apakah ada keterlibatan jaringan yang lebih luas," kata Dir Krimsus Polda NTB Kombes Pol FX Endriadi.
Endriadi menyampaikan, pengungkapan kasus ini bermula saat perwakilan Perum Bulog Kanwil NTB membawa dua kemasan beras. Satu beras SPHP resmi ukuran 5 kilogram sementara satu lagi beras SPHP palsu yang mencatut label KPSH 5 kilogram.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, tim langsung melakukan penyelidikan dengan mendatangi langsung gudang pengemasan yang berada di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
Tak sampai di situ, polisi juga mendatangi sejumlah pengecer di kios-kios di wilayah Kota Mataram, tempat lokasi beras SPHP palsu ini ditemukan.
"Ini bukan sekadar pelanggaran dagang, ini menyangkut program subsidi pangan untuk masyarakat," kata Endriadi.
Dari kasus ini, polisi mengimbau masyarakat dan para pedagang untuk berhati-hati dan lebih waspada, terhadap peredaran beras bersubsidi yang tidak sesuai standar.
Baca juga: Oknum ASN Pengoplos Beras di Lombok Barat Terancam 5 Tahun Penjara
Endri mengatakan, saat ini proses penyelidikan terus berlanjut guna mengungkap sindikat dibalik peredaran beras subsidi palsu ini yang berpotensi merugikan negara dan masyarakat.
"Jika ada yang mencurigakan lapor ke kami, kami akan terus menjaga agar distribusi pangan subsidi tetap aman dan tepat sasaran," pungkasnya.
(*)