Open BO Siswi SD

LPA Sebut Kakak yang Jual Adik di Mataram Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EKSPLOITASI ANAK - Ketua Lembaga Perindingan Anak (LPA), Joko Jumadi ditemui di Mapolda NTB, Selasa (20/6/2025). IRT di Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat inisial ES (hiodie ungu) ditetapkan sebagai tersangka gegara diduga menjual adiknya kepada salah satu pengusaha di Mataram.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram mengungkapkan, kakak yang jual adik merupakan mantan korban kekerasan seksual dari oknum pengusaha inisial MAA di Mataram.

"Jadi kakak korban, juga jadi korban pelaku," kata Ketua LPA Kota Mataram Joko Jumadi, Selasa, (10/6/2025).

MAA merupakan pengusaha di Mataram yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan eksploitasi anak, lantaran melakukan kekerasan seksual terhadap anak yang masih dibawah umur.

MAA bekerja sama dengan ES seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kabupaten Lombok Barat, ES mengenalkan adiknya yang masih duduk dibangku kelas 6 sekolah dasar (SD) kepada MAA.

Dari sanalah peristiwa kekerasan seksual itu terjadi, hingga menyebabkan korban melahirkan.  Peristiwa ini juga yang mendorong LPA Kota Mataram melakukan investigasi dan ditemukan bahwa bocah kelas 6 SD itu merupakan korban eksploitasi.

"Kami melakukan pelacakan, kami juga berkoordinasi dengan teman-teman di Polda, kami sodorkan satu nama kepada korban dan dia mengakui yang melakukan adalah itu (MAA)," kata Joko.

Baca juga: Iming-iming Uang Jutaan Rupiah, Modus Kakak Jual Adik ke Pengusaha di Mataram

Joko mengaku sempat kesulitan mencari identitas pemesan karena saat melakukan chek in di hotel, tersangka MAA menggunakan inisial.

"Sehingga dugaan saya kalau tidak pejabat ya pengusaha," kata Joko.

Joko mengatakan terkait dugaan MAA merupakan seorang pedofil, dia belum bisa memastikan karena masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Kita belum tahu apakah kesitu (Pedofil) tapi kalau kita lihat kecenderungan acak, anak-anak pakai dewasa juga pakai," ucap joko.

Koordinator koalisi stop kekerasan seksual itu juga mengatakan saat ini korban sudah berada di rumah aman, dia juga memastikan korban harus melanjutkan sekolahnya.

(*)

Berita Terkini