Mataram

TPST Kebon Talo Batal Dibangun, Pemkot Mataram Siapkan Solusi Alternatif Atasi Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPST KEBON TALO - Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana. Ia menyampaikan Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang rencananya akan dibangun di Kebon Talo, Ampenan, dipastikan gagal dilaksanakan tahun ini.

TPST Kebon Talo Gagal Dibangun, Mohan Roliskana Siapkan Skenario Lain untuk Atasi Persoalan Sampah di Kota Mataram

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang rencananya akan dibangun di Kebon Talo, Ampenan, dipastikan gagal dilaksanakan tahun ini.

Meskipun proyek pembangunan TPST tersebut telah masuk dalam tahap tender di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), namun kepastian bahwa proyek ini tidak akan direalisasikan juga telah disampaikan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW).

"Kemarin masih ada harapan, kita coba membangun komunikasi dengan kementerian. Ternyata, tadi disampaikan melalui BPPW, tidak ada masuk didalam anggaran mereka, jadi tidak ada pembangunan (TPST Kebon Talo) tahun ini, kita mau bilang apa,” ucap Mohan, Senin (26/5/2025).

Ia mengaku kecewa dengan batalnya pembangunan TPST ini, mengingat pihaknya sangat berharap proyek tersebut dapat mengatasi persoalan darurat sampah yang tengah terjadi di Kota Mataram.

"Kita sudah menghitung berapa volume sampah yang tersisa. Jika TPST Kebon Talo bisa dibangun kemarin, residu sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kongok bisa jauh lebih kecil," jelasnya.

Meski demikian, Mohan memaklumi penundaan tersebut sebagai bagian dari skala prioritas anggaran yang saat ini sedang difokuskan pada program-program lain.

Pemerintah Kota Mataram pun tidak kehabisan akal. Mohan telah berkomunikasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) untuk kemungkinan menganggarkan pembangunan TPST secara mandiri, dengan lokasi yang tetap berada di Kebon Talo, Ampenan.

“Tadi saya sudah coba komunikasikan dengan BKD untuk coba jika memungkinkan membangun sendiri (TPST Kebon Talo), kalau berkaca dengan TPST yang kita bangun di Sandubaya sekitar Rp25 miliar yang kita butuhkan,” katanya. 

Mohan menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji apakah anggaran Pemkot Mataram cukup untuk membangun TPST tersebut, atau perlu menggunakan skenario alternatif.

Sebagai langkah sementara, Pemkot juga telah menyiapkan skenario penggunaan insinerator—alat pembakar limbah yang dimiliki RSUD Kota Mataram.

"Ada skenario yang akan kami coba, tetapi mungkin kami uji coba dahulu dari insinerator yang ada sekarang. itu bisa sampah sekitar 10 ton. Saya sudah usulkan agar kita gunakan insinerator yang ada di RRumah Sakit dulu,” pungkasnya.

Berita Terkini