Joko mengatakan, rata-rata korban dari dosen cabul ini merupakan mahasiswi yang tinggal di Ma'had UIN Mataram, terlapor juga merupakan salah satu pengurus di lembaga tersebut.
"Dia melakukan manipulasi seolah-olah menjadi orang tua dari anak-anak tersebut, kalau kemarin jadi anak batin, kalau ini menjadi ayah, kemudian melakukan manipulasi agar keinginannya bisa dituruti," kata Joko.
Modus yang dilakukannya dengan meminta korban untuk tidur di salah satu ruangan, kemudian dia melakukan aksi bejatnya itu kepada salah satu mahasiswi. Di mana aksi tersebut juga dilihat oleh mahasiswi yang lainnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram itu juga menjelaskan, korban rata-rata mahasiswi yang mendapatkan beasiswa. Hal ini membuat para korban ketakutan jika tidak mengikuti perintahnya.
"Dia pimpinan di sana, ini relasi kuasa," jelasnya.
(*)