Utang Event MXGP

Polemik Event MXGP Lombok 2024: Utang Tak Kunjung Dibayar hingga Penyelenggara Saling Lempar

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UTANG MXGP - Seorang pembalap saat menjajal Sirkuit Selaparang saat event MXGP Lombok 2024. Event internasional itu menyisakan utang di pemerintah dan vendor nilainya mencapai miliaran rupiah. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Event balapan internasional Motorcross Grand Prix (MXGP) tahun 2024, yang berlangsung dua seri sekaligus di Eks Bandara Selaparang sampai saat masih menyisakan masalah.

Padahal event tersebut hampir setahun berlalu, tapi pihak penyelenggara dalam hal ini PT Samota Enduro Gemilang (SEG) tidak menyelesaikan kewajibannya kepada beberapa pihak, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur RSUD Provinsi NTB dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, pihaknya sudah berulang kali melakukan penagihan namun tidak kunjung mendapatkan jawaban terkait waktu pembayaran.

"Kita sudah melakukan apa yang menjadi prosedurnya, berulang kali kita bersurat tidak ada responnya," kata dr Jack sapaan akrab Direktur RSUD Provinsi NTB itu kepada TribunLombok.com, Senin (19/5/2025).

Berdasarkan hasil penghitungan Badan Pengawas Keuangan (BPK), total utang PT SEG kepada pihak rumah sakit sebesar Rp 799 juta lebih. Utang tersebut untuk pelayanan kesehatan selama event berlangsung.

Baca juga: Perkelahain Dua Pria di Pusuk Sembalun yang Dilerai Gubernur NTB Lalau Iqbal Terpengaruh Miras

Dalam surat tagihan yang dilayangkan pihak RSUD Provinsi NTB tertanggal 5 Mei 2025, agar pihak PT SEG untuk membayar utang tersebut pada minggu pertama bulan Mei.

Dokter Jack mengatakan sesuai kesepakatan, pembayaran untuk biaya pelayanan kesehatan tersebut seharusnya dilakukan setelah event. Dia juga akan meminta arahan BPK untuk langkah selanjutnya bila utang tersebut tidak kunjung dibayarkan.

"Nanti minta arahan BPK," tegasnya.

Utang di Vendor Lokal

Selain di pihak RSUD Provinsi NTB, PT SEG juga meninggalkan utang di sejumlah vendor lokal. Mereka juga sudah berulang kali melakukan penagihan, tapi tidak kunjung mendapatkan jawaban.

Dalam unggahan akun Instagram @vendormxgp mereka memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, diketahui pelaksanaan event internasional tersebut merupakan inisiasi Zul saat masih menjabat.

Saat itu Zul juga sebagai Chairman MXGP Indonesia, namun semua kebijakan terkait pelaksanaan balapan itu atas perintahnya.

"Tidak kurang dan tidak lebih, semoga dengan kedatangan kami dapat mengetuk hati nurani bapak tentang nasib kami yang telah bekerja bermandi keringat dengan niat mencari rejeki, untuk anak istri kami selama berminggu-minggu pada saat acara berlangsung dan hak kami belum terbayarkan," tulis vendor tersebut dalam akun Instagram mereka.

Bahkan salah satu vendor mengaku rela menjual barang-barang miliknya untuk mebayar upah para pekerja, bahkan gudang yang selama ini digunakan untuk menyimpan barang kini sudah kosong menyisakan para pekerja yang saling meratapi nasib.

"Barang-barang sudah habis dijual untuk menutupi kerugian acara mxgp yg belum dibayar sampai sekarang dan oleh pihak terkait tanggung jawabnya diputar-putar dengan jawaban berbelit-belit dan tidak ada solusi.”

Salah satu vendor, Endi kepada TribunLombok.com mengatakan bahwa total utang yang PT SEG sebesar Rp 10 miliar.

"Kita mau melakukan penagihan, kantor PT SEG sudah tidak ada, orangnya juga sudah bubar. Ini saling lempar dan sembunyi," kata Endi. 

(*)

Berita Terkini