TRIBUNLOMBOK.COM - Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan sekurangnya akan ada 53 lokasi Sekolah Rakyat.
53 cikal Sekolah Rakyat tersebut merupakan aset dari Kementerian Sosial, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan juga pemerintah kota yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Ada aset-aset yang punya Kemensos, kemudian ada yang punya pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kota yang mau kita optimalkan,” ujar Prasetyo saat memimpin rapat koordinasi percepatan penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Senin (14/4/2025).
Untuk mengoptimalkan bangunan yang sudah ada, tetap diperlukan beberapa penyesuaian seperti perbaikan dan renovasi.
Baca juga: Pemerintah Rekrut Guru untuk 53 Lokasi Sekolah Rakyat, Simak Ketentuannya!
“Tapi tentunya di situ butuh perbaikan, butuh renovasi, butuh penambahan fasilitas supaya bisa dipakai untuk kegiatan belajar-belajar,” imbuh Prasetyo.
Prasetyo menjelaskan pada tahun 2025, rencananya akan dibangun 200 Sekolah Rakyat.
Selain 53 cikal Sekolah Rakyat yang menggunakan bangunan existing, 147 Sekolah Rakyat akan dibangun baru.
“Jadi yang dibangun baru kurang lebih di 140-an,” katanya.
Sekolah Rakyat akan tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan mengacu kepada data sebaran kantong kemiskinan.
Pembangunan Sekolah Rakyat akan diprioritaskan pada area berpenduduk besar dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi.
(*)