Paragliding Accuracy World Cup

PGAWC Seri 3 Jadi Edisi Terakhir, Sky Lancing Akan Perbanyak Cross Country dan Gantole

Penulis: Sinto
Editor: Laelatunniam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PARALAYANG - Aksi atlet saat mendarat di Pantai Lancing, Desa Mekarsari pada tahun 2024. PGAWC akan digelar terakhir pada tahun ini, Sky Lancing selanjutnya akan banyak menggelar event Cross Country dan Gantole.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Sky Lancing Lombok dipastikan akan kembali menjadi tuan rumah kejuaraan dunia paralayang PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 Lombok, Indonesia, setelah sebelumnya sukses menggelar berbagai kejuaraan paralayang baik tingkat nasional maupun internasional.

Namun, kontrak PGAWC hanya berlaku hingga 2025, menjadikannya event terakhir yang digelar di Sky Lancing, Desa Mekarsari, Lombok Tengah.

Roy Rahmanto, pengelola Sky Lancing, menjelaskan bahwa pihaknya hanya mendapatkan jangka waktu tiga tahun untuk menyelenggarakan PGAWC. Setelah itu, saat pihaknya melakukan meeting dengan stakeholder Sky Lancing, pihaknya memutuskan untuk tidak ikut bidding sehingga tidak akan kembali menggelar PGAWC. 

"Kami tidak ikut bidding karena kami mengincar event yang lebih besar lagi. Event PGAWC ini adalah kategori 2. Kalau kategori 2 sifatnya bebas. Perorangan juga bisa ikut. Ada yang diatas itu namanya kategori 1. Kalau kategori 1 itu memang dikirim oleh negara. Kalau PGAWC kan palingan yang ikut 13 negara atau 17 negara, sementara kategori 1 bisa lebih dari 13 negara," jelas Roy Rahmanto kepada Tribun Lombok di Praya, Sabtu (5/4/2025). 

Roy, yang juga menjabat sebagai ketua panitia PGAWC 2025, menyebutkan bahwa event kategori 1 adalah agenda dari induk paralayang dunia atau Federation  Aeronatique Internationale (FAI). Namun, untuk menggelar event kategori 1 mengharuskan bidding secara offline diluar negeri. 

Contoh, jika Sky Lancing mengikuti bidding pada tahun 2025 maka baru bisa menggelar dua tahun lagi tepatnya pada tahun 2027.

"Oleh karena itu, alasan dari Sky Lancing tidak akan menggelar kembali PGAWC adalah karena mengincar event yang lebih besar lagi. Contoh event kategori 1 diantaranya FAI World Paragliding Accuracy Championship. Kalau itu event serius. Kalau itu ndak bisa main-main. Karena itu benar-benar negara," jelas Roy. 

Roy menyebutkan, pada tahun 2025 ini, Sky Lancing akan mencoba gelar event lintas alam International Paragliding Cross Country (IPXC). Paralayang harus menguasai dua bidang ini yaitu akurasi dan lintas alam. 

Bagi Roy, sebuah venue Paralayang jika bisa mempertandingkan dua kelas tersebut yaitu ketetapan mendarat dan lintas alam sehingga kedepan pihaknya akan memperbanyak kompetisi lintas alam. 

Jika Venue Sky Lancing bisa menggelar dua kategori tersebut maka dapat dikatakan sebagai venue yang sempurna untuk menggelar seluruh kategori event paralayang. Pihaknya sebelumnya bahkan telah menggelar uji bersama atlet paralayang dari Jawa Timur kategori lintas alam. 

"Dan berhasil uji coba. Maka kami akan buatkan event pada bulan Oktober untuk lintas alamnya atau cross countrynya. Itu dia take off di Sky Lancing dan mendaratnya dekat Tembolak dengan pelaksanaan selama 5 hari. Jadi mereka akan melintas dengan jarak hingga 30 KM lebih," jelas Roy. 

Lebih lanjut Roy menerangkan, pada tahun 2025 terdapat tiga kejuaraan yang akan digelar di Sky Lancing yaitu tahun terakhir PGAWC, Kejurnas Gantole Bulan Agustus dan Cross Country pada Bulan Oktober. 

Pihaknya memastikan akan memperbanyak event Gantole dan Cross Country karena Venue Sky Lancing hampir mencapai titik final sebagai lokasi venue PON 2028 untuk Paralayang dan Gantole. 

"Hampir mencapai titik final. Makanya kita akan memperbanyak disisi itu. Insya Allah sudah hampir pasti untuk venue PON untuk cabor Gantole dan Paralayang di Sky Lancing. Juga sudah disurvei dan KONI Pusat juga sudah datang beberapa kali. Kalau KONI Provinsi jangan ditanya (selalu datang). Kalau FASI Pusat juga sudah sangat sering berkunjung sehingga itulah yang diajukan," pungkasnya. 

Berita Terkini