Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengevaluasi Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Hassanudin.
Salah satu materi evaluasi berkaitan dengan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terutama PT Gerbang NTB Emas (GNE).
Asisten II Setda Provinsi NTB Fathul Gani mengatakan, berdasarkan hasil audit kinerja menunjukkan rendahnya kinerja dari BUMD ini.
Namun Pemerintah Provinsi NTB diminta melakukan audit lanjutan.
BUMD ini terancam dibubarkan namun Gani mengatakan pihaknya masih mengusahakan untuk melakukan penyehatan.
Baca juga: RUPS PT GNE Terhambat Hasil Audit Inspektorat NTB
"Itu (bubar) opsi-opsi, tapi kita lihat mempailitkan badan usaha tidak semudah yang kita bayangkan," kata Gani, Senin (13/1/2025).
Mantan Kadis Pertanian Provinsi NTB itu mengatakan untuk menyelamatkan PT GNE, pemerintah memberikan suntikan modal sebesar Rp100 miliar yang dituangkan dalam Raperda penyertaan modal.
"Tapi implementasinya tergantung kemampuan daerah, tetapi ketika ada sesuatu yang dipertanyakan (masalah) harus diselesaikan," jelas Gani.
Pemerintah Provinsi NTB juga berupaya untuk melakukan perbaikan kinerja.
Beberapa lini usaha yang dijalankan PT GNE tidak memberikan dampak yang baik bagi daerah.
PT GNE memiliki lima anak usaha yang bergerak di bidang olahan kayu, pertanian, perumahan, industri permesinan, dan mahadesa.
Terisa satu unit usaha yang masih berjalan akni industri pembuatan batako saja.
Ke depannya industri pembuatan batako ini juga didorong bisa menggunakan bahan baku dari sampah.
Gani berharap kedepannya PT GNE bermintra dengan Bulog untuk membantu menyerap gabah dan jagung para petani, sehingga hasil panen bisa dibeli dengan harga yang wajar.
(*)