Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Bupati Sumbawa Barat H.W.Musyafirin meminta Agen Gotong Royong selalu menjaga netralitas dalam melayani masyarakat.
Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan Jambore Program Daerah Pemberdayaan Gontong Royong (PDPGR) yang bertempat di Lapangan Kantor Camat Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada Sabtu (7/12/2024)
Dalam kesempatan tersebut Bupati didampingi oleh Pj Sekretaris Daerah KSB Mulyadi, Kepala Dinas DPM Pemdes, Dandim 1628, perwakilan Forkopimda Kabupaten Sumbawa Barat.
Bupati Sumbawa Barat Musyafirin menyambut dan memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan dan menyinggung debat calon Bupati dan Wakil Bupati KSB waktu lalu, menurut Firin keberadaan agen gotong royong tersebut tetap menjadi sorotan.
"Jika kita melihat debat calon bupati dan wakil bupati KSB yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) KSB keberadaan Agen Gotong Royong ini menjadi sorotan. Saya tidak terlalu menyoroti siapa yang mempersoalkan tentang keberadaan Agen ini,” ungkap Firin.
Baca juga: 5 Faktor Lalu Iqbal Bisa Kalahkan Dua Petahana di Pilgub NTB 2024
“Tetapi yang saya lihat bahwa kita belum bisa melahirkan persepsi yang sama didalam masyarakat. Keberadaan agen ini tujuannya sudah jelas yaitu membangunan Pemerintahan yang partisipatif, Open goverment paynetship. Kalau kita ingin membangun partisipasi maka dia harus terbuka dulu, baru selanjutnya akan melahirkan partisipatif. Kalau tidak terbuka tidak mungkin akan ada partisipatif," sambungnya.
Selama ia memimpin, lanjut Firin, dirinya sudah berusaha agar keberadaan Agen Gotong Royong ini tidak terkesan mengkotak – kotakkan masyarakat.
"Jauh-jauh hari sebelum Pilkada saya hentikan hingga dengan sekarang, padahal itu merupakan ajang pengaduan resmi masyarakat. Tetapi kita tidak bisa hindari ada juga kesan mengkotak-kotakkan masyarakat," ujar Firin
Firin mengaku dirinya selalu semangat dalam membentuk Agen pada saat itu, karena ia sangat yakini bahwa tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan uang.
Contohnya seperti permasalahan jamban, para Agen mampu menarik bantuan pemerintah Pusat berupa untuk fasilitas jamban.
"Banyak hal yang tidak bisa kita kerjakan lewat padat modal dan kita bisa kerjakan secara partisipatif melalui kerja para Agen dengan melibatkan masyarakat," katanya
Tantangan ke depan adalah membangun sinergi. Mendorong pemerintah agar tetap terbuka
"Alhamdulillah Bupati terpilih yang akan dilantik pada 10 Februari tahun 2025 nanti, beliau berkesimpulan PDPGR tetap akan dilanjutkan," tegasnya
Firin berpesan agar Agen Gotong Royong harus tetap netral. Selain itu ia meminta para Agen melayani masyarakat secara adil dan berkelanjutan.
"Tidak boleh dibandingkan dan diskriminasi, pelayanan tetap netral harus tetap di kedepankan," jelasnya.
(*)