Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara nomor urut 3 TGH Muchsin Efendi-Junaidi Arif akan meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer atau tenaga kontrak daerah.
"Ini sebagai bentuk komitmen Paslon Muchsin-Junaidi untuk tenaga kontrak daerah yang turut serta membangun daerah Lombok Utara. MJA berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer," ucap Ketua Tim Partai Koalisi Muchsin-Junaidi, Adam Malik, Kamis (7/11/2024).
Muchsin-Junaidi menggarisbawahi bahwa tenaga honorer selama ini adalah tulang punggung berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan memainkan peran vital dalam pelayanan publik.
Adam mengungkapkan, rencana untuk meningkatkan gaji tenaga honorer, yang saat ini berada di angka Rp 1 juta per bulan.
Jika terpilih, pihaknya berjanji akan menaikkan gaji tersebut menjadi Rp 1,5 juta per bulan, dan berpotensi dinaikkan lebih lanjut sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Baca juga: Perbandingan Program Unggulan Paslon Pilkada Lombok Utara Dalam Debat Perdana
"Kesejahteraan tenaga honorer merupakan prioritas karena peran mereka yang sangat penting dalam menjaga kelancaran pelayanan publik," ungkapnya.
Ia menegaskan, tenaga honorer adalah bagian dari pondasi pelayanan publik di daerah ini.
Mereka bekerja dengan dedikasi tinggi, namun selama ini dianggap sebelah mata.
"Kami akan pastikan hak-hak mereka dihargai dan kesejahteraan mereka meningkat," tegasnya mantan anggota DPRD Lombok Utara dua periode ini.
Muchsin-Junaidi juga berkomitmen mendorong adanya regulasi yang menjamin peran dan hak tenaga honorer di Lombok Utara.
Mereka berharap tenaga honorer tidak lagi dipandang sebelah mata, namun dihargai sebagai pekerja profesional yang memiliki dedikasi tinggi.
Muchsin sebagai seorang tenaga pendidik dan dosen di kampus ternama, bahwa kesejahteraan guru honorer dan fasilitas pendidikan akan menjadi prioritas.
Pendidikan berkualitas, menurutnya, adalah kunci pembangunan berkelanjutan di Lombok Utara.
Pasangan ini bertekad untuk membentuk pemerintahan yang bersih, sehat, dan berwibawa.
Mereka menyoroti bahwa selama ini tenaga honorer kerap menjadi korban tekanan politik, terutama dalam setiap periode pemilu lima tahunan.
"Dalam pemerintahan yang akan datang, Muchsin-Junaidi berkomitmen memastikan bahwa tenaga honorer tidak lagi menghadapi ancaman pemutusan kontrak sepihak atau keputusan-keputusan tidak manusiawi yang merugikan mereka," pungkas Sekretaris DPC PKB Lombok Utara ini.
(*)