Pilkada Lombok Utara 2024

Sebut KLU Penuh Politik Balas Dendam, Paslon Muchsin-Junaidi Tawarkan Arah Baru Dalam Pembangunan

Penulis: Andi Hujaidin
Editor: Laelatunniam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Bupati Lombok Utara Nomor urut tiga Lalu Muchsin Muhtar dan Junaidi Arif.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasangan Calon Bupati Lombok Utara Nomor urut tiga Lalu Muchsin Muhtar dan Junaidi Arif akan mengusung arah baru dalam pembangunan lima tahun ke depan.

Dalam debat Pilkada Kabubaten Lombok Utara (KLU), Muchsin melihat politik KLU penuh dengan balas dendam, sehingga seluruh pembangunan di Lombok Utara menurutnya jalan di tempat.

Ia menyebutkan bahwa Indeks pembangunan manusia masih rendah, kemudian angka kemiskinan masih tinggi, dan juga angka pengangguran masih cukup tinggi.

"KLU 16 tahun sudah mekar dari Lombok Barat, Silih berganti kepemimpinan kita, tetapi suasananya sangat mencekam, dalam suasana balas dendam, dan balas damai," ujarnya Rabu (30/10/2024).

Lebih lanjut, hal itu menjadi problem di tengah masyarakat yang harus diselesaikan.

"Oleh karena itulah maka prinsip prinsip keadilan, pemerataan, dan kerjasama serta partisipasi dengan masyarakat adalah menjadi kata kunci bagi pembangunan Lombok Utara," ujarnya.

Muchsin menegaskan akan menawarkan sebuah perubahan yang mendasar pada pembangunan di KLU.

"Jargon kami adalah arah baru, merubah cara berfikir kita, merubah cara sudut pandang kita terhadap permasalahan yang ada di KLU, merubah kebijakan juga," terangnya.

"Kami ingin membuat pondasi yang berdasarkan kepada partisipasi masyarakat, pemerataan dalam pembangunan yang berkeadilan ditengah tengah masyarakat. Kami membuat suatu program yang merupakan sebuah aplikasi dari apa yang kami pikirkan yaitu program dusun mandiri," imbuhnya.

Lebih lanjut, program tersebut akan menjamin keterlibatan masyarakat untuk membangun desa dan dusun.

"Karena yang paling tahu tentang permasalahan dusun adalah masyarakat dusun itu sendiri," paparnya.

"Dan kami menjamin bahwa program ini adalah bentuk dari pemerataan, dan juga bentuk dari keadilan dalam pembangunan dan ini yang menjadi isu di bawah," sambungnya.

Ia pun turut mendengarkan selama turun ke masyarakat KLU bahwa telah banyak masyarakat menginginkan agar dilibatkan dalam proses pembangunan.

"Yang kami dengar tiga tahun kami berjalan ditengah masyarakat dan ini yang disuarakan oleh masyarakat ditengah jalan jalan kecil ditengah kampung mereka menyuarakan pemerataan dan keadilan dan keikutsertaan mereka membangun KLU," tandasnya.

Berita Terkini