Dalam satu kesempatan, Bang Zul ditanya alasannya konsisten dengan hobi memelihara kuda.
Secara kebetulan, hobi yang sama juga dilakoni Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini Prabowo punya kawasan yang sangat luas di Hambalang sebagai tempat pemeliharaan kuda.
Di sisi lain, Bang Zul punya alasan tersendiri memelihara kuda.
Di samping untuk olah raga, berkuda juga dapat menghilangkan kejenuhan dalam beraktivitas.
"Kalau anda sudah merawat, berinteraksi lama dengannya, dia akan mampu membaca pikiran dan perasaan pemiliknya," jelasnya.
Gubernur NTB 2018-2023 ini mengungkap melatih kuda butuh waktu serta skill yang mumpuni.
Setiap kuda dilatih tidak hanya fisiknya tetapi juga kepekaannya berinteraksi dengan manusia.
"Secara naluri, kuda yang dilatih tersebut terbilang cerdas, mampu tiarap, tidak takut dengan angin, hujan dan dentuman suara senjata," katanya.
Dampak Ekonomi dan Pariwisata
Zul melihat event pacuan kuda membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pemuda melalui parkir, pelaku UMKM, serta peternak kuda.
Apalagi pelaksanaan event berlangsung 5 hari sampai sepekan.
Setiap kuda yang tampil, tidak hanya datang dengan joki, tapi tim lengkap minimal 5 orang.
Dinas Pariwisata Kota Bima bahkan pernah menghitung dampak ekonomi kreatif dari pacuan kuda, mencapai Rp20 miliar, baik dari arena maupun UMKM di luar arena pacuan.
Pacuan kuda adalah olahraga tradisional yang unik, dengan berbagai regulasi lomba di dalamnya dan tidak ada di negara lain.