TRIBUNLOMBOK.COM - Partai NasDem memutuskan untuk tidak bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo-Gibran.
Awalnya, Nasdem digadang bakal masuk kabinet pemerintahan baru yang bakal dilantik pada 20 Oktober 2024 itu.
Namun belakangan, Nasdem menyatakan diri tidak bergabung ke kabinet walaupun mengaku masih menjadi bagian dari pemerintahan.
Nasdem pada Pilpres 2024 mengusung duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama PKS dan PKB.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Hermawi Taslim menyebut partainya tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran meski tidak masuk kabinet.
Ia mengatakan kontribusi NasDem dalam berbagai hal jauh lebih penting daripada masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Baca juga: Deretan Nama Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Dalam 3 Versi Berbeda Jelang Pelantikan 20 Oktober 2024
"Pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk," ujarnya, di Jakarta, Minggu (13/10/2024) seperti dikutip dari Tribunnews.
"Tapi kita bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini," tegasnya.
Dia menyebut Nasdem pernah berdiskusi dengan Prabowo mengenai susunan nama kabinet.
Prabowo menanyakan perihal NasDem yang tidak mengusulkan kandidat menteri.
"Pak Prabowo pernah bilang, 'NasDem kok belum kasih masukan nama?' Kita diam saja," ucapnya.
"Jadi ini bukan soal menolak atau menerima, tapi sikap NasDem adalah memberikan kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet," jelasnya.
Beda Keputusan dengan PKS
Pelaksana Harian Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan (Aher) telah menyiapkan daftar nama kader partainya yang masuk dalam jajaran kabinet Prabowo Subianto.
"Ya pasti menyiapkan, sudah siap. Pokoknya, siapa orangnya tunggu pengumuman dari presiden," kata Aher Sabtu (12/10/2024).