"Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi. Saya kira pak sekjen lebih tahu dari saya tentang keadaan," tegas JK.
"Untuk pemerintah yang akan datang tolonglah dipilih menteri yang ngerti pendidikan,” tambahnya.
Menanggapi pernyataan JK itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati memastikan, Prabowo akan mencermati latar belakang dan kapasitas setiap orang yang akan ditunjuk sebagai menteri.
Sebab, mereka yang akan menjadi menteri nanti harus mampu mengeksekusi program dan visi misi Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, serta mengerti birokrasi.
"Semua calon-calon menteri, itu kenapa butuh waktu yang cukup lama, karena pasti akan dilihat dari kapasitas, akan dilihat dari latar belakangnya full ya," ujar Sara di Jakarta Theater, Jakarta, Minggu (8/9/2024), dilansir Kompas.com.
"Semua itu harus dipertimbangkan ya. Siapa yang jadi (menteri), kita enggak tahu, kita lihat saja. H-5 menit juga bisa berubah," ujar Sara.
Kini Jusuf Kalla memberikan saran soal sosok menteri pendidikan ke depannya.
"Ya yang mengerti pendidikan dengan baik untuk memajukannya," kata JK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
"Sebab bagaimana memajukan, kalau tidak paham?" imbuhnya.
Adapun, JK pernah mengkritik Mendikbudristek saat ini Nadiem Makarim.
Kritik JK disampaikan dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, pada Sabtu (7/9/2024).
JK membahas soal kementerian pendidikan, budaya, riset dan teknologi yang dinilai punya cakupan luas.
Baca juga: Nadiem Hapus Pramuka dari Ekskul Wajib, Tokoh Muda Gerakan Pramuka Lotim: Itu Ngawur
Sebab itu, butuh sosok kompeten untuk memimpinnya.
Kemudian JK menyebut nama-nama yang pernah mengisi jabatan sebagai Menteri Pendidikan.
"Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK dalam forum diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan'.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com