Dulu Sebut Nadiem Makarim Tak Pengalaman Jadi Guru, JK Minta Prabowo Bijak Pilih Menteri Pendidikan

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUDANG PMI: Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla, Selasa (23/3/2021). Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK), berharap sosok Menteri Pendidikan di era kabinet Prabowo paham cara memajukan pendidikan tanah air.

TRIBUNLOMBOK.COM - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla angkat bicara mengenai Menteri Pendidikan di era Prabowo kelak.

Perlu diketahui, pria yang akrab disapa JK itu merupakan salah satu sosok yang mengkritik keras Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

JK pernah membandingkan Nadiem dengan Mendikbud terdahulu, termasuk Anies Baswedan.

Dulu Sebut Nadiem Makarim Tak Pengalaman Jadi Guru, JK Minta Prabowo Bijak Pilih Menteri Pendidikan

Menurut JK, Anies memiliki latar belakang akademik yang baik, berpengalaman di dunia pendidikan, serta mampu memahami kompleksitas sektor pendidikan Indonesia dengan lebih baik.

"Ada Mas Anies, mantan Rektor Universitas Paramadina, yang punya pengalaman luas di pendidikan," kata JK di acara diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidkan' yang ditayangkan di YouTube TV Parlemen pada Sabtu (7/9/2024) lalu.

Pengalaman Anies itu, kata JK, tidak dimiliki oleh Nadiem karena belum pernah menjadi guru atau apapun yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (11/9/2024). (Dok.Istimewa)

Meskipun, memang diakui JK, Nadiem sukses menjadi CEO sebuah perusahaan ojek online.

"Sebagai perbandingan, Nadiem, meskipun berprestasi sebagai pendiri Gojek, tidak punya pengalaman sebagai guru atau di bidang pendidikan," ungkapnya. 

Dalam acara tersebut, JK juga mengatakan bahwa Mendikbud selama ini adalah orang yang hebat dan memiliki prinsip pendidikan Indonesia, layaknya Ki Hajar Dewantara, Soemantri, Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, hingga Fuad.

"Kalau kita lihat menteri-menteri pendidikan sebelumnya, seperti Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa, Soemantri, Syarief Thayeb, mereka semua ahli di bidang pendidikan," ujar JK.

“Tokoh-tokoh pendidikan selalu memimpin pendidikan, begitu menterinya tidak ngerti pendidikan dan malas ngurus pendidikan, kacaulah semuanya," ujar Jusuf Kalla.

JK kemudian menyinggung kinerja Nadiem yang disebutkan jarang berkunjung ke daerah-daerah.

Selain itu, JK juga membongkar tabiat Nadiem yang jarang datang ke kantor sebagai Mendikbud.

Baca juga: Kenapa Nasdem Menyatakan Tidak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran? Beda Sikap dengan PKS dan PKB

"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman guru, bidang pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," ujar JK.

Karena hal tersebut, JK meminta kepada Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto agar memilih Mendikbud dengan hati-hati dan yang mengerti pendidikan.

"Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi. Saya kira pak sekjen lebih tahu dari saya tentang keadaan," tegas JK.

"Untuk pemerintah yang akan datang tolonglah dipilih menteri yang ngerti pendidikan,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan JK itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati memastikan, Prabowo akan mencermati latar belakang dan kapasitas setiap orang yang akan ditunjuk sebagai menteri.

Sebab, mereka yang akan menjadi menteri nanti harus mampu mengeksekusi program dan visi misi Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, serta mengerti birokrasi.

"Semua calon-calon menteri, itu kenapa butuh waktu yang cukup lama, karena pasti akan dilihat dari kapasitas, akan dilihat dari latar belakangnya full ya," ujar Sara di Jakarta Theater, Jakarta, Minggu (8/9/2024), dilansir Kompas.com.

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. (TRIBUNNEWS.COM)

"Semua itu harus dipertimbangkan ya. Siapa yang jadi (menteri), kita enggak tahu, kita lihat saja. H-5 menit juga bisa berubah," ujar Sara.

Kini Jusuf Kalla memberikan saran soal sosok menteri pendidikan ke depannya.

"Ya yang mengerti pendidikan dengan baik untuk memajukannya," kata JK di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

"Sebab bagaimana memajukan, kalau tidak paham?" imbuhnya.

Adapun, JK pernah mengkritik Mendikbudristek saat ini Nadiem Makarim.

Kritik JK disampaikan dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, pada Sabtu (7/9/2024).

JK membahas soal kementerian pendidikan, budaya, riset dan teknologi yang dinilai punya cakupan luas. 

Baca juga: Nadiem Hapus Pramuka dari Ekskul Wajib, Tokoh Muda Gerakan Pramuka Lotim: Itu Ngawur

Sebab itu, butuh sosok kompeten untuk memimpinnya.

Kemudian JK menyebut nama-nama yang pernah mengisi jabatan sebagai Menteri Pendidikan.

"Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK dalam forum diskusi 'Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan'.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini