Baca tanpa iklan
Luffy: KEREN BANGET!!! BELALANG!!!
Nami dan Sanji: GYAAA!!! KAMI TAK TAHAN SERANGGA!!!
Luffy: Siapa kau, orang tua? Tempat apa ini? Kau tahu di mana teman-teman kami?
Biker: Banyak sekali pertanyaannya... Maaf, aku sedang terburu-buru. Aku tidak punya waktu untuk bicara dengan kalian...
Halaman 7
Si pengendara motor itu mengatakan bahwa tempat ini dimiliki oleh 'Dewa Matahari'. Dia adalah pelayan "Iskat", penguasa Kastil Big Stein.
Hah? Ada orang di kastil itu?
Tidak. Itu kucing.
Oh! Maaf, tentang kucing itu... weurbbbb!!!
Pengendara motor: Kau bisa bilang bahwa ini adalah "Tanah Para Dewa"
Pengendara motor itu mengatakan bahwa dia harus pergi karena dia perlu memberi makan landak - "Dewa Jarum". Dia terlambat untuk pergi ke tempat kejadian dan kelinci raksasa "Dewa Telinga" terbakar sampai mati.
Pengendara motor itu memberi tahu mereka bahwa jika mereka lapar, mereka bisa pergi ke kota dan membeli makanan. Dia juga memperingatkan mereka untuk tidak pergi ke sisi seberang kastil apa pun yang terjadi.
Luffy: Kenapa?
Pengendara motor: Kuil "Dewa Matahari" ada di sana dan dilindungi oleh monster ganas prajurit
Pengendara motor itu berkata bahwa tidak ada seorang pun yang pernah kembali hidup-hidup setelah mendekati kuil.
Nami: Oh tidak!!! Dari caramu mengatakannya....!!!
Luffy: Hmmm...