Berita Lombok

Jumlah Napi di Lapas Selong Tahun 2024 Bertambah Jadi 412, 60 Persen di Antaranya Residivis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktifitas Warga Binaan (WB) di Lapas Kelas IIB Selong. Pada tahun 2024 ini ada peningkatan jumlah Warga Binaan (WB) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong hingga mencapai 412 WB.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong, Lombok Timur mencatat peningkatan jumlah Warga Binaan (WB) sebanyak 412 pada tahun 2024 ini.

Angka ini melonjak dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, di mana pada tahun 2023 lalu di bulan yang sama, jumlah WB hanya 382 orang.

Peningkatan tersebut juga diakui Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Selong, Ahmad Aihabuddin saat ditemui TribunLombok.com, Selasa (11/6/2024).

"Memang dari kurun waktu beberapa bulan ini ada peningkatan jumlah penghuni lapas hingga mencapai 412 Warga Binaan," ucap Sihabuddin.

Dikatakanya, dari 412 WB itu, 60 persennya merupakan Residivis yang ditangkap kembali oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Adapun jika dikalkulasikan, dari 412 WB yang saat ini menjadi penghuni Lapas Kelas IIB Selong, 81 di antaranya merupakan tahanan, sedang 331 merupakan Narapidana.

"Sedang dari 331 Narapidana itu, 100 diantaranya merupakan redivisi," ungkap Sihabuddin.

Di tempat yang sama, Kasi Humas Lapas Kelas IIB Selong, Ahmad Saepandi menyebutkan, penambahan jumlah penghuni Lapas juga berbanding lurus dengan penambahan jumlah kunjungan.

"Jumlahnya (Kunjungan) perhari memang fluktuatif karena kita dibagi senin narapidana selasa tahanan, dan itu selang seling sesuai dengan jam kerja para pejaga," katanya.

Meski demikian, kunjungan tersebut juga masih dalam koridor pemantauan, di mana dibatasi hanya untuk keluarga inti dari para WB.

"Kenapa bukan keluarga lain takutnya keluarga lain ada indikasi pelanggaran dalam artian penyeludupan barang terlarang seperti Hp, sajam dan lainnya," katanya.

Baca juga: Lapas Selong Siapkan 2 TPS Khusus, 292 Warga Binaan Terdaftar Dalam DPTb

Saepandi mengungkap, dalam 3 bulan terakhir ada antusias dari pengunjung lapas, hal ini juga didukung dengan banyaknya jumlah masa libur, selain itu juga dibarengi dengan perayaan hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Musim Haji, hingga dengan Hari Raya Idul Adha.

"Point pentingya setiap hari memang ada, di jam kerja antara Senin dan Jumat. Dan juga ini didukung karena pelayanan layanan kunjungan itu aktif pada jam kerja, diluar dari situ petugasnya libur," sebutnya.

"Jika ada hari raya besar yang nanti ada perintah atau himbauan dari pemerintah harus memberikan layanan kita buka walaupun hari minggu seperti halnya hari raya besar keagamaan," tutupnya.

(*)

Berita Terkini