Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gubernur (NTB) 2018-2023 Zulkieflimansyah menilai pengaruh kesukuan hingga geografis tidak akan berpengaruh pada Pilkada 2024.
Alasannya, pemilih pada Pilgub NTB 2024 yang didominasi milenial sehingga ditaksir memiliki pemikiran lebih terbuka.
"Sekarang zamannya sudah beda, zaman sosial media ini apalagi mayoritas pemilih nanti anak muda. Jadi mungkin masalah geografis, asal daerah (kesukuan) itu penting tapi tidak penting-penting banget," ucap Bang Zul, sapaan akrabnya, Senin (29/4/2024).
Dia belajar dari kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di NTB pada Pilpres 2024.
Baca juga: Zulkieflimansyah Hadiri Deklarasi Zul-Rohmi Jilid 2 di Lombok Timur
Faktor utama bukan pada isu berat yang digunakan tim pemenangan.
Namun istilah seperti "gemoy" yang dianggap berhasil menarik minat para pemilih milenial.
"Siapa menyangka Prabowo menang cukup telak di NTB hanya karena gemoy. Jadi bukan karena persoalan yang serius-serius gitu tapi karena gemoy aja," sebutnya.
Hal itu menunjukan, generasi muda saat ini tidak terlalu mau jika disodorkan isu-isu berat.
Apalagi menyinggung politik identitas.
Dia berpesan bagi para kontestan Pilkada 2024 agar tidak menggunakan isu politik identitas.
Baca juga: Zulkieflimansyah dan TGB Foto Pose Dua Jari, Ini Respons NWDI dan Perindo NTB
Pada Pilgub 2024, Zul menyatakan akan kembali berpasangan dengan Sitti Rohmi Djalillah, wakilnya di periode pertama.
Sementara sejumlah calon lain mulai bermunculan, sebut saja TGH Suhaili FT, Lalu Pathul Bahri, Lalu Gita Ariadi, dan Lalu Muhammad Iqbal.
Menurutnya, 4 calon tersebut belum final, dikarenakan hal itu masih berupa keinginan personal.
Demikian juga dengan akan majunya Bupati Sumbawa Barat.
Dia meyakini basis pendukung untuk Pilkada 2024 tak akan jauh berbeda daripada edisi 2019 lalu.
(*)