Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok bakal segera membuka tiga program studi (prodi) baru.
Ketiga prodi yang akan dibuka tersebut adalah prodi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), prodi destinasi dan prodi S2.
Direktur Poltekpar Lombok Ali Muhtasom mengatakan, pihaknya saat ini menunggu kebijakan Kemendikbudristek RI terkait regulasi yang mengatur prodi baru.
Secara administratif, Poltekpar Lombok telah menyiapkan administrasinya dan telah dianggap lengkap.
"Sehingga ketika nanti ada regulasi atau aturan yang mengaturkan hal tersebut maka kita sudah bisa membuka prodi baru itu. Kemudian secara fasilitas kita sudah menyiapkan untuk fasilitas untuk gedung prodi," jelas Ali.
Baca juga: Poltekpar Lombok Buka Penerimaan Mahasiswa Baru 2024 Jalur SBM, Kuota 360 Orang
"Sebenarnya tahun ini sudah bisa kita buka. Kita akan lihat akhir tahun nanti untuk pastinya," sambung dia.
Ali menjelaskan, beberapa prodi yang akan dibuka adalah prodi Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), dan prodi destinasi.
Alasan dibukanya prodi MICE adalah karena di NTB telah banyak berkembang event-event berskala internasional termasuk di Mandalika.
Oleh karena itu, pihaknya merasa perlu untuk menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai bidang event.
"Sementara alasan dibukanya prodi destinasi adalah karena di Lombok Sumbawa penuh dengan destinasi yang kualitasnya tidak kalah dengan daerah lain. Dan kita punya destinasi super prioritas yaitu Mandalika itu sendiri," Ali.
Baca juga: Mengenal Teaching Industry, Sistem Pembelajaran yang Diterapkannya Poltekpar Lombok
Sementara itu, prodi yang ketiga adalah prodi S2 untuk lulusan S1 Ketika ingin melanjutkan ke jenjang magister.
Ali mengatakan, gedung untuk prodi tersebut sedang dalam proses dan telah mencapai hingga 80 persen.
Namun jika diharuskan buka untuk tahun ini, pihaknya bisa menggunakan gedung yang lain.
Gedung prodi baru ini dikonsepkan seperti gedung serbaguna atau gedung terpadu.
Terdapat kelas untuk teori dan terdapat kelas khusus untuk enterpreneur.
"Karena kita dituntut 30 persen itu bisa jadi entrepreneur. Jadi fasilitas sudah kita siapkan dengan pola-pola pembelajaran untuk bagaimana menyiapkan entrepreneur yang handal," pungkasnya.
(*)