Berita Bima

Keluhan Penyakit Warga yang Berobat ke Tim Medis RS Apung Malahayati: Sakit Pinggang Hingga Stroke

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga memanfaatkan kesempatan memeriksaan kesehatannya ke tim medis Rumah Sakit (RS) Apung Laksamana Malahayati PDIP di Lapangan Serbaguna, Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Kamis (21/12/2023).

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Sejumlah warga memanfaatkan kesempatan memeriksaan kesehatannya ke tim medis Rumah Sakit (RS) Apung Laksamana Malahayati PDIP di Lapangan Serbaguna, Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Kamis (21/12/2023).

Tim Medis RS Apung Laksamana Malahayati PDIP, dr Michelle mengatakan, warga yang dilayani hari pertama umumnya lansia dengan keluhan darah tinggi, gula, kolestrol, sakit lutut, pinggang dan stroke.

“Ada yang stroke kami periksa lengkap. Karena kami tidak bisa melakukan tindakan lebih lanjut, selain memberikan obat, juga menyampaikan beberapa nasehat. Semua obat-obatan yang kami berikan gratis, mereka yang dinyatakan kondisinya sehat, kami berikan vitamin,” ungkapnya.

Michelle menyebut, orang tua juga sebagian membawa anak-anaknya yang mengalami kejang dan batuk.

“Mereka datang karena panik anaknya alami kejang dan batuk,” tambahnya.

Baca juga: Kapal RS Apung Laksamana Malahayati Sandar di Pelabuhan Bima

Warga yang datang, kata dia, tidak ada yang dilakukan tindakan lanjut ke RS Apung Laksamana Malahayati karena hanya pemeriksaan umum.

Pengobatan gratis dibuka secara resmi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bima Ahmad Yadiansyah.

Dia menyebut kehadiran RS Malahayati sebagai bentuk konsen partainya dalam bidang kesehatan.

Pria yang disapa Yadi ini juga menyampaikan apresiasi kepada waga yang antusias untuk datang pengobatan.

Meskipun akan dilsakanakan selama dua hari, namun akan memberikan pelayanan maksimal kepada warga yang datang.

“Bisa dilihat sendiri, ratusan warga datang. Pelayanan akan dilakukan hingga sore hari,” ujarnya.

Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 6 ini menyadari, sebagian orang saat ini ke gunung untuk menanam jagung, namun antusias warga masih tinggi.

Baca juga: Cerita Warga KSB Berobat di RS Apung Laksamana Malahayati: Gratis, Tak Perlu Antre

“Kalau daerah lain kegiatannya 10 hari, untuk Kota Bima mendapatkan jatah dua hari,” ungkapnya.

Pihaknya telah mematuhi aturan tentang pelaksanaan kegiatan, sehingga kegiatan akan berjalan lancar tanpa hambatan.

Demikian juga telah mengurus ijin untuk bersandarnya RS Apung Laksamana Malahayati di pelabuhan Bima.

Jika ada warga yang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut, kata dia, maka akan dilakukan di RS Apung Laksamana Malahayati.

(*)

Berita Terkini