Oleh karenanya, ia juga menginginkan agar kelompok mahasiswa itu terus fokus membantu daerah dalam mengawal isu pendidikan.
"Kalau adik-adik ini fokus memperjuangkan pendidikan ya saya minta tolong adik adik pantau terus jalannya pendidikan di daerah kita," jelasnya.
Pj Bupati Juaimi juga menjelaskan apa yang menjadi tuntutan LMND Lombok Timur hari ini juga bagian dari miss komunikasi antara dirinya dengan pihak dari Dikbud Lombok Timur.
Terkait isu pemangkasan gaji guru honorer itu murni adalah rencana rasionalisasi, dan hal itu belum menjadi sebuah kebijakan tapi masih berupa rencana.
"Jadi saya bisa jelaskan, dia (Kadis Dikbud Izzuddin) saat ini belum salah tapi hampir salah," jelasnya.
Baca juga: BPKAD Lombok Timur Sebut Pemotongan Gaji Guru Honorer Tidak Diperbolehkan
Pihaknya juga sudah mengingatkan dan sudah ada diskusi yang dilakukan bersama Tim Anggaran Pemer Darah (TAPD).
Pada pertemuan itu, Bupati Juaini menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan mengurangi jumlah gaju standar yang seharusnya diterima para GTT tersebut.
Dijelaskannya, honor GTT yang bersumber dari dana APBD nantinya akan dibayarkan selama tiga bulan terlebih dahulu. Nanti sisanya sebanyak dua bulan akan dibayarkan melalui APBD 2024 dan dibayarkan di awal tahun.
Meski begitu, aksi yang dilakukan oleh LMND Lombok Timur sendiri merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap isu pendidikan di daerah.
"Dan ini merupakan cara kita berjuang untuk pemdidikan Lombok Timur yang lebih baik," tutupnya.
(*)