Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Fathurahman, optimis bisa menekan laju pertumbuhan inflasi yang saat ini sebesar 2,66 persen.
Fathurahman yang juga Penjabat Sekda NTB mengatakan, untuk menekan pertumbuhan tersebut, pihaknya akan melakukan beberapa terobosan diantaranya mengintervensi harga beberapa bahan pokok.
"Pertama berkaitan dengan cabai, bawang merah, bawang putih, beras termasuk transportasi," kata Fathurahman, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Dewan Usulkan Hapus UPTD Gili Tramena, Pemprov NTB Ngotot Pertahankan
Dikatakan mantan Kepala Dinas Perdagangan NTB itu, intervensi terhadap transportasi juga penting sebab berkaitan dengan rantai pasok dari bahan pokok.
Penurunan angka inflasi di NTB diakui karena dalam beberapa bulan terakhir ini Pemerintah NTB rutin menggelar operasi pasar murah. Selain itu, Fathurahman berharap, masyarakat bisa menanam sendiri untuk menekan harga cabai yang melambung.
Sementara itu, terkait penggunaan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk menekan laju inflasi dalam waktu dekat belum bisa dilakukan, namun nantinya dalam situasi terburuk BTT akan digunakan untuk pengendalian harga.
Baca juga: Inflasi NTB November 2023 Turun 0,26 Persen, Kota Mataram dan Kota Bima Tertinggi
"Itu cadangan kita jika terjadi suatu fluktuasi," kata Mantan Asisten satu Setda NTB itu.
Sebelumnya inflasi NTB mengalami kenaikan hingga 2,92 persen lebih tinggi dari rata rata inflasi nasional yang 2,86 persen. Sementara PJ Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan, persentase inflasi yang saat ini menurutnya cukup terkendali.
Dua kota di NTB, yakni Kota Mataram dan Kota Bima menjadi penyumbang inflasi terbanyak saat ini.