Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) berkomentar soal usulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB, untuk menghapus Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Gili Tramena yang dinilai tidak memberikan dampak ekonomi.
Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) NTB H Fathurahman menjelaskan, UPTD Gili Tramena merupakan unit baru yang masih membutuhkan waktu untuk melihat progresnya.
"Karena ini UPTD baru tentu ini memerlukan satu proses, tetapi dari pendirian UPTD Gili Tramena sudah ada progres yang dihasilkan," kata Fathurahman, Senin (11/12/2023).
Baca juga: Tim UPTD Gili Tramena Cek Sejumlah Lahan Pemprov NTB di Gili Trawangan yang Bermasalah
Menurut mantan Kepala Dinas Perdagangan NTB itu, saat ini UPTD Gili Tramena sudah memberikan dampak, berupa kontrak kerja sama baik masyarakat maupun pelaku usaha dalam bentuk sewa.
Fathurahman mengatakan tujuan pendirian UPTD Gili Tramena untuk mempermudah pelayanan kepada pelaku usaha, sehingga program terkait Gili Tramena bisa sampai kepada pelaku usaha.
"UPTD ini sebagai bentuk memperpendek birokrasi sehingga tersosialisasikan dan lebih dekat menjelaskan berkaitan untuk sewa dan sebagainya," kata pria kelahiran Lombok Timur itu.
Fathurahman juga menegaskan UPTD Gili Tramena tersebut akan tetap dipertahankan, sebab dampak yang dihasilkan menurutnya sudah terlihat.
Sebelumnya DPRD Provinsi NTB mengusulkan penghapusan UPTD yang berada di bawah Dinas Pariwisata NTB itu, alasannya UPTD itu belum memberikan dampak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) NTB.
Baca juga: Porsche Sprint Challenge dan Konser Musik di Mandalika Dinilai Mampu Menggairahkan Ekonomi NTB
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, potensi pendapatan di tiga gili tersebut kembali ke angka Rp50 miliar. Padahal sebelumnya dari kerja sama pengelolaan aset daerah, PAD dari Gili Tramena ditargetkan Rp300 miliar.
Sementara UPTD Gili Tramena hingga akhir tahun 2023 baru mendapatkan Rp3 miliar, sangat jauh dari target yang diharapkan.
(*)