Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PB NW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani menanggapi pengungsi Rohingya di Aceh.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya mementingkan persoalan yang dihadapi warga sendiri.
Daripada menampung secara besar-besaran pengungsi Rohingya.
"PR di negara kita banyak, begitu ada (Rohingya) dari luar masuk, terlebih yang masuk itu kan bukannya warga negara tetangga terdekat tapi dari jauh ya, jelas kultur kita beda, budaya kita beda, jangan sampai menjadi konflik di tengah masyarakat," ucap TGKH Atsani setelah dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Soal Pengungsi Rohingya, Sekjen Kemenag: Ditolak karena Kedaulatan yang Harus Dijaga
Dilihat dari dimensi ekonomi, Atsani menilai pengungsi Rohingya bisa menimbulkan masalah baru.
"Kalau saya sebagai warga negara memandang tidak bisa dulu saat ini kita terima, terlepas dari kemanusiaan HAM dan lain sebagainya ini agak berat lah kalau untuk Indonesia," sebutnya.
Kehadiran pengungsi secara masif menurutnya akan menimbulkan masalah baru di tengah perhelatan Pemilu 2024.
"Yang terpenting masyarakat yang ada sekarang di negara yang harus diurus. Namun ini beda dengan urusan Palestina disitu kita urus yang di luar ini kan beda," jelasnya.
Dia mendengar informasi pengungsi Rohingya mendapat bantuan per bulan dari pemerintah Indonesia.
Seharusnya, kata dia, warga Indonesia yang diberi bantuan daripada pengungsi Rohingya.
• Hari Ini, Dua Kapal Pengangkut Ratusan Pengungsi Rohingya Mendarat di Pidie dan Aceh Besar
Atsani tidak menanggapi soal peluang pengungsi Rohingya yang akan ditampung di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Riau.
"Kalau saya disini berbicara sebagai warga negara di sini," tutupnya.
Bantuan Rohingya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pemberian bantuan kepada pengungsi Rohingya yang mendarat di Provinsi Aceh.