Bukan sebaliknya yang membuat kegaduhan sehingga berpotensi berujung kepada perpecahan.
"Saya heran, apa pertimbangan TKN menunjuk nonpublik figur sebagai ketua, kekuatannya seperti apa, gubenur bukan, bupati bukan, atau wali kota, kalau dia seorang pejabat tinggi di daerah gak masalah," tegasnya.
Koalisi Indonesia Maju NTB tetap pada kesepakatan awal yang menunjuk Pathul Bahri.
"Kami tetap mengacu kepada hasil kesepakatan KIM, kalaupun ada yang ditunjuk oleh TKN kami tidak perduli, jika perlu ada TKD tandingan biar seru, ini kan yang dimau pusat," ujarnya.
Amrillah menyebut NTB sebagai lumbung suara Prabowo dengan bukti kemenagan pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Tanpa ada TKD saja Prabowo pasti menang, jadi kami tidak perlukan TKD Itu, kami hanya patuh kepada Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB," ujarnya.
Kader Gerindra akan tetap berkoordinasi dengan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi NTB untuk pemenangan Prabowo -Gibran.
Baca juga: Lalu Pathul Bahri Ditunjuk Jadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran di NTB, Targetkan Menang Telak
"Yang kami dengar hanya Pak Pathul saja, silahkan saja TKD yang ditunjuk Roeslan itu jalan sendiri, kami jalan sendiri sendiri," ujarnya.
KIM NTB menilai Roesan Roslaeni tidak pantas menjadi Ketua TKN karena telah membuat kegaduhan di sejumlah daerah.
"karenanya dimohon kepada Bapak Prabowo Subianto untuk mengganti Roeslan sebagai Ketua TKN," pungkas Lalu Amrillah.
(*)