Universitas Terbuka Mataram

UT Mataram Gelar Seminar Akademik Bertajuk Menembus Rintangan dan Meraih Cita-cita

Penulis: Toni Hermawan
Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para narasumber seminar akademik UT Mataram di Hotel Grand Legi Mataram, Sabtu (28/10/2023). Mereka adalah Kadis Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan dan dosen Unram yang juga ketua yayasan Lentera Hati Dr. M.A. Muazar Habibi.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOOMBOK.COM, MATARAM - Universitas Terbuka (UT) Mataram menyelenggarakan seminar akademik bertajuk menembus rintangan dan meraih cita-cita di Hotel Grand Legi Mataram, Sabtu (28/10/2023).

Seminar tersebut memberi pesan inspiratif bahwa UT Mataram merupakan kampus inklusif bagi penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat atau NTB.

Baca juga: UT Mataram Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas di NTB Mengenyam Pendidikan Tinggi

Hadir dalam seminar Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat, civitas akademika UT Mataram dan para mahasiswa.

Seminar menghadirkan narasumber H Aidy Furqon dari Dinas Pendidikan (Dikbud) Provinsi NTB, dan dosen Universitas Mataram ( Unram) sekaligus ketua Yayasan Lentera Hati, Dr M.A Muazar Habibi

Muazar Habibi memberikan motivasi kepada para peserta seminar untuk menggapai mimpi-mimpinya.

"Tidak ada alasan untuk tidak menuntut ilmu," katanya sembari memberikan video motivasi di sela-sela seminar tersebut.

Sementara Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqon mengatakan sejak empat tahun lalu telah mendesain arah kebijakan pendidikan di NTB.

Ia menegaskan akses pendidikan itu harus adil bagi semua.

“Tidak ada istilah anak-anak pelosok, miskin, dan berkebutuhan khusus tidak terjangaku pendidikan,” tegasnya.

Seorang peserta seminar, Muhammad Ilham yang menyandang tunawicara merasa senang bisa mengikuti seminar tersebut.

Ilham mengatakan materi yang diberikan narasumber menjadi penyemangat dirinya dan seluruh mahasiswa terutama penyandang disabilitas untuk mengenyam pendidikan tinggi di UT Mataram.

Belajar di UT Mataram, diakui Ilham tidak ada batasan dan kendala. Ia nyaman menimba ilmu bersama teman-teman yang lain.

"Saya belajar dengan teman dan tidak ada kesulitan dalam belajar, ada bantuan dari dosen," katanya menggunakan bahasa isyarat.

Sistem pembelajaran selama ini tidak menyulitkan Ilham. Sebab dia dibimbing dosen lewat teknologi. "Materi-materi bisa dicari di Google," katanya.

Ilham mengaku tidak ada kendala dan merasa percaya diri menggapai masa depan setelah lulus dari di kampus ini.

"Saya yakin," kata pria asal Pancor, Lombok Timur tersebut. (*)

 

Berita Terkini