Laporan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bersyukur dan menerima keadaan terpatri di dalam diri Hilyana Dewi.
Dewi merupakan mahasiswi berprestasi di Universitas Terbuka Mataram. Kondisi fisiknya yang terbatas sebagai tuna netera tidak membuatnya mengeluh.
Baca juga: UT Mataram Gelar Seminar Akademik Bertajuk Menembus Rintangan dan Meraih Cita-cita
Baca juga: UT Mataram Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas di NTB Mengenyam Pendidikan Tinggi
Dewi tetap semangat menimba ilmu.
“Mimpi saya dimudahkan, sudah terwujud tinggal saya menikmati saja,” kata mahasiswi semester tujuh sastra Inggris ini.
Dewi mengaku bersukur dapat mengenyam pendidikan tinggi. Selama menjalani pendidikan di UT Mataram, Dewi tidak menemukan kendala yang berat sebab materi kuliah yang disampaikan ramah difabel.
Materinya tidak hanya disajikan lewat tulisan tapi bisa diakses dan dikonversikan ke dalam audio. Bagi yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan sangat terbantu.
“Kalau ada yang pernah baca novel di aplikasi yang trending, nah kurang lebih seperti itu (metode yang dipergunakan kampus UT Mataram, Red),” tambah wanita asal Pejeruk, Ampenan ini.
Sambil tersenyum, Dewi mengatakan setiap orang memiliki kemampuan dan juga ketidakmampuan.
Ketidakmampun inilah yang menurut Dewi harus dihadapi. Solusinya membuka diri dan jangan menunggu difasilitasi. Dia yakin orang-orang di luar sana akan mempercayai kemampuan para difabel jika berani membuka diri.
“Caranya percaya diri mulai hal kecil, membuat percaya orang-orang terdekat. Kalau kita membuka kepercayaan di dunia paling kecil maka yang besar mampu dihadapi,” katanya memberi solusi.
Dewi bukan hanya berprestasi secara akademik. Bulan depan dia akan mengikuti seleksi Musabaoq Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kota Mataram. (*)