Rinciannya, sembilan orang dokter spesialis, 37 dokter umum, 83 perawat, serta tiga orang penunjang medis. Kemudian untuk menangani kesehatan penonton, disiapkan 134 tenaga medis.
RSUD Provinsi NTB juga menyiapkan 22 ground post, 12 unit ambulans, 14 ambulans motor, delapan tenda medis, serta satu mini klinik.
Deputy Chief Medical Officer NTB Med-X dr. Mokh Rakhmad Abdi, Sp.KO juga menyampaikan apresiasi tinggi diberikan pihak Dorna kepada tim medis NTB selama pengawalan event MotoGP berlangsung.
“Semua aspek dinilai sudah sempurna. Penanganan dilakukan dengan tepat, cepat dan presisi (Sesuai SOP). Termasuk mereka mengapresiasi improvisasi yang kami lakukan,” kata Rakhmad.
Sebagian besar pembalap yang mengalami cedera saat balapan cukup ditangani di Medical Center yang ada di Srikuit Mandalika.
Namun demikian, ada satu pembalap yang dikatakannya dirujuk ke RSUD Provinsi NTB menggunakan helikopter.
“Tetapi bukan untuk penanganan kegawatdaruratan, melainkan untuk pemeriksaan lebih lanjut (apakah cederanya fatal atau tidak). Kami menggunakan helikopter karena traffict (arus lalu lintas) saat itu cukup padat,” jelas Rachmad.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, semua pembalap dalam kondisi yang tidak mengalami cedera serius. Setelah ditangani, mereka akan kembali sehat dan pulih kembali hanya dalam beberapa hari. (*)