TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberikan Penghargaan Pemerintah RI terhadap berbagai pihak yang mendukung program penurunan stunting.
Ma'ruf Amin memberikan piagam penghargaan kepada CEO Tribun Network, Dahlan Dahi atas dukungan dan kontribusi Tribun terhadap program pengentasan stunting.
Ma'ruf menyampaikan rasa terima kasih kepada media dan mitra pemerintah lainnya yang berperan dalam pengentasan stunting di Tanah Air.
Baca juga: Tribun Lombok Bersama Telkom Indonesia Bagikan Telur untuk Cegah Stunting di Kota Mataram
Baca juga: Cegah Stunting, Universitas Nahdlatul Ulama NTB Launching Program Kelompok Gizi Remaja NUTRIHERO
Menurut Ma'ruf, peran berbagai pihak termasuk media sangat penting dalam menyadarkan masyarakat mengenai pencegahan stunting.
Dia mengajak semua pihak untuk berkontribusi lebih besar dalam program pemerintah ini.
"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam upaya mempercepat penurunan stunting selama empat tahun terakhir ini," ujar Ma'ruf dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).
CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada Tribun Network dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin setelah berjasa membantu Pemerintah pada program pengentasan stunting.
"Ya ini penghargaan yang sangat dihargai karena pengakuan dari pihak luar mengenai kontribusi Tribun atas apa yang saya rasa sangat penting yaitu pemberantasan stunting," kata Dahlan saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).
Dahlan mengatakan, problem yang ada dalam stunting adalah bagaimana tumbuh kembang anak terhambat, tak hanya soal fisik dan intelektual.
"Masih ada waktu intervensi sampai dengan usia di bawah 6 tahun. Nah di situlah kita merasa bahwa kita perlu membantu semua pihak untuk terlibat dalam gerakan ini," kata dia.
Dia menyebut bahwa jaringan Tribun ada di seluruh Indonesia, tak hanya wartawan, tetapi juga kantor.
Dengan cara-cara lewat talkshow, seminar, hingga sosialisasi stunting, Dahlan mengatakan, Tribun punya andil besar bersama lembaga-lembaga lain untuk menurunkan angka prevalensi stunting.
"Dan saya merasa Tribun menjadi penting di situ bisa berkontribusi untuk sesuatu yang baik bagi bangsa dan negara terutama sekali bagi anak-anak Indonesia bagi orangtua yang punya anak stunting," pungkasnya.
Percepatan penurunan stunting sejak tahun 2018 telah berhasil menurunkan hingga 9,2 persen poin dalam 4 tahun terakhir, hal ini merupakan hasil kerja bersama para pihak.
Namun demikian untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024, masih diperlukan konsolidasi dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah.
Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Sekretariat Wakil Presiden menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting, Jumat (6/10/2023).
Dalam rangkaian acara tersebut, dilakukan penyerahan secara simbolis pemberian Insentif Fiskal Kinerja Tahun Berjalan untuk Kategori Penurunan Stunting Tahun Anggaran 2023 dan penghargaan kepada mitra Pemerintah yang telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.
Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Indonesia turun hingga mencapai 14 persen pada tahun 2024.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan hingga saat ini prevalensi stunting masih di angka 21,6 persen. Hingga akhir tahun ini, Hasto mengatakan Pemerintah menargetkan angka stunting pada 17,8 persen.
"Jadi target 14 persen itu tahun 2024, itu bukan tahun sekarang, tahun ini targetnya akhir tahun ini 17,8 persen harapannya. Hari ini angkanya 21,6 persen," ujar Hasto pada Hakorteknas Stunting di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/9/2023).
Kementerian Kesehatan, kata Hasto, akan melakukan survei terkait angka stunting terbaru pada akhir tahun ini.
Hasto mengaku optimistis angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen, seperti target Pemerintah. Dirinya mengungkapkan Pemerintah telah mampu menurunkan angka stunting secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
"Karena 6 tahun sebelumnya tahun 2013 sampai 2019 penurunan rata rata 1,3 persen per tahun, dua tahun terakhir 2019 ke 2021 pandemi lagi, penurunannya 1,85 per tahun, naik kan. Penurunannya naik artinya lebih turun, kemudian terakhir 2021 ke 2022 turunnya 2,8 persen," jelas Hasto.
Sejumlah langkah, kata Hasto, telah dilakukan Pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Pemerintah juga menerjunkan sejumlah Kementerian dan Lembaga untuk Penanganan stunting. "Itu kan pelaksanaannya luar biasa. Sehingga saya optimis kalau nanti menyentuh 14 persen, itu sudah sangat merasa bersyukur," pungkas Hasto. (tribun network/fahdi fahlevi)