Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Selama ini warga lingkar Aglomerasi Pabrik Tembakau (APHT) di Paokmotong, Lombok Timur mengeluh soal dampak APHT terhadap kelestarian lingkungan.
Masyarakat mengira bila nanti APHT berjalan akan mengakibatkan polusi yang mengancam kesehatan karena lokasinya berada di lingkungan padat penduduk.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Paokmotong Gelar Aksi Protes Jelang Peresmian Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau
Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Azlan menjamin APHT di Paokmotong tak akan menimbulkan polusi karena alat yang digunakan manual.
"Alat yang digunakan di sana (APHT) manual. Tidak berupa mesin besar yang akan menghasilkan asap dan sebagainya. Jadi, japa yang dikhawatirkan menimbulkan polusi sama sekali tidak ada," ujarnya, Selasa (12/9/2023).
Dia memastikan proses produksi tidak menimbulkan limbah sampah yang terbuang sembarangan.
Pada APHT yang dibangun dengan anggaran DBHCHT sebesar Rp 31 miliar itu disiapkan 4 bangunan produksi.
Setiap bangunan ditaksir akan menampung 150 pekerja, dengan total daya serap hingga 3 ribu pekerja.
Selain itu, kata dia, APHT dilengkapi laboratorium untuk menakar jumlah nikotin rokok yang akan diperjualbelikan kepada masyarakat luas.
Menurut Azlan, keberadaan APHT di Paokmotong akan membawa dua manfaat untuk masyarakat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur.
Pertama, dari sisi ekonomi, keberadaan APHT tentunya akan menyerap ribuan tenaga kerja, dan itu akan mengurangi pengangguran di Lombok Timur khususnya Kecamatan Masbagik.
"Bayangkan saja, saat ini ada setidaknya 83 karyawan yang sudab belerja di sana walaupun baru satu perusahaan yang masuk," ungkapnya.
Azlan juga menegaskan, keberadaan APHT juga menjadi harapan masyarakat usia nonproduktif atau mantan TKI.
Dua golongan itu akan dikordinir masuk sebagai pegawai dengan status harian lepas untuk proses pengelintingan di pabrik.
Keuntungan kedua, katanya, bagi daerah akan meningkatkan DBHCHT yang saat ini Rp 78,3 miliar bisa meningkat hingga ratusan miliar rupiah.