Aksi Protes Warga Paokmotong

APHT Lombok Timur Diproyeksikan Serap 3 Ribu Tenaga Kerja untuk Tekan Angka Pengangguran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur. Suvervisor APHT Zuhdi mengatakan, karyawan yang sudah ada saat ini mencapai angka 70 orang kendati masih hanya 1 perusahaan saja.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) di Desa Paokmotong, Lombok Timur diyakini sebagai langkah menurunkan angka pengangguran.

APHT saat ini mencari kandidat 3 ribu karyawan dengan total pelamar hingga saat ini mencapai ribuan.

Suvervisor APHT Zuhdi mengatakan, karyawan yang sudah ada saat ini mencapai angka 70 orang kendati masih hanya 1 perusahaan saja.

Dia menekankan, jika nantinya APHT ini bisa berjalan, tentunya akan semakin banyak lagi perusahaan yang akan menjalin kerjasama, dan tentunya semakin banyak pula serapan tenaga kerja yang bisa diperoleh.

Baca juga: Warga Paokmotong Ungkap Alasan Tetap Tolak APHT Lombok Timur

Dia berharap, penolakan yang saat ini masih terjadi bisa selesai dengan aman, hingga semua pihak yang terlibat bisa mengambil sisi positif dari keberadaan APHT tersebut.

Disatu sisi, Camat Masbagik, Agus Safandi mengatakan, pihaknya bahkan telah menjalin kerjasama atau MoU dengan APHT.

Nantinya yang berhak menjadi karyawan pada APH tersebut merupakan masyarakat Masbagik dan Paokmotong secara khususnya.

"Itu sudah ada MoU kita, jangan sampai ada orang luar (sebagai pekerja) yang di utamakan adalah warga masyarakat Kecamatan Masbagik," tegasnya, ucap Zuhdi menjawab TribunLombok.com, Senin (11/9/2023).

Dia mengungkap 70 karyawan telah bekerja di APHT yang 85 persennya merupakan warga Lombok Timur.

Baca juga: Camat Masbagik Ungkap Sejumlah Fasilitas APHT Dirusak Oknum Warga Paokmotong Lombok Timur

"Walaupun memang ada pekerja dari luar sekitar 15 orang dari Jawa, namun karyawan luar itu di sana sambil mengajari masyarakat cara membuat rokok supaya berkualitas," katanya.

Pada awalnya ada sekitar 70 perusahaan rokok yang berencana masuk ke APHT.

"Kini hanya satu perusahaan yang bertahan sampai saat ini, seandainya ndak ada begini begini itu luar biasa, 70 perusahan," tegasnya.

Kendati begitu satu perusahaan yang tersisa telah memberikan dampak dengan menyerap puluhan tenaga pekerja dengan total lamaran ratusan orang.

(*)

Berita Terkini