Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19 September 2023, Komunitas Milenial NTB Gemilang menyelenggarakan diskusi bertajuk Refleksi 5 Tahun Zul-Rohmi di Mataram, Selasa malam 5 September 2023.
Baca juga: Pesan-pesan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Akhir Masa Jabatannya
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari kalangan birokrasi pemerintah NTB dan pengamat kebijakan publik. Salah seorang narasumbernya adalah Asisten 3 Administrasi Umum Setda NTB, H Wirawan.
Wirawan memapakar kinerja pasangan Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah selama memimpin NTB sejak September 2018.
Wirawan mengakatan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pasangan Zul Rohmi berada di angka 75-80 persen.
Hal ini berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB selama beberapa tahun terakhir.
Wirawan mengatakan survei tersebut dilakukan untuk menjadi acuan dalam mengevaluasi program yang sudah dijalankan.
"Secara rutin kami menggelar apa yang dinamakan survei kepuasan masyarakat terhadap program-program strategis bang zul dan ummi rohmi," kata Wirawan.
Menurut dia, hasil survei tersebut memang tidak dipublikasikan untuk konsumsi masyarakat luas.
Meski rerata tingkat kepuasaan cukup tinggi, kata dia, terdapat beberapa program yang berdasarkan hasil survei tersebut tidak memuaskan masyarakat.
Program tersebut di antaranya perlindungan terhadap hutan dan masalahkebersihan atau dikenal dengan NTB zero waste. Dua program ini mendapat jawaban yang kurang mengenakan dari masyarakat.
"Jadi hampir setengah dari responden menjawab di bawah ekpektasi," kata Wirawan dalam diskusi yang dihadiri oleh para mahasiswa NTB itu.
Namun demikian, lebih banyak program dari pasangan Zul Rohmi yang menuai apresiasi positif dari masyarakat seperti peningkatan UMKM, dalam pelayanan seperti pelayanan kesehatan dan perpajakan. Selain itu program pemberian beasiswa kepada masyarakat NTB.
Dia menambahkan, yang menjadi dasar dalam mengukur keberhasilan pemerintah adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Saat ini IPM NTB terus bergerak keatas meninggalkan zona degradasi yang selama ini membuat NTB menjadi salah satu kantong kemiskinan di Indonesia.