“Kita menduga kuat bahwa Lombok menyimpan misteri besar tentang harta peninggalan sejarah kerajaan masa lalu yang belum tersibak, karena belum ditemukan pemegang kunci atas benda benda bernilai tersebut,” ujarnya.
Dia mengatakan folklore yang berkembang menyimpan misteri besar yang harus terus dipecahkan.
“Di balik ungkapan-ungkapan pada folklore maupun simbingan (simbolisasi) tersebut tersimpan misteri besar tentang Lombok yang harus dipecahkan,” katanya.
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto menanggapi kritis mengenai niat Belanda mengambalikan harta karun Lombok.
Didu mengatakan jika Belanda memang memiliki niat mengembalikan benda-benda peninggalan kerajaan di Lombok, seharusnya telah lama dilakukan.
“Dari dulu kenapa tidak dibalikan? Kok saat Tim Ekspedisi intens menelusuri sejarah Lombok baru Belanda mau mengembalikan. Ruwet juga Belanda ini,” ujar Didu.
Didu mengatakan Tim Ekspedisi akan tetap konsisten bekerja meneluri sejumlah tempat di Lombok yang memiliki bekas-bekas sejarah Lombok untuk ditarik benang merahnya terhadap masa lalu dan kebudayaan Lombok yang begitu besar.
Bahkan melakukan penelusuran dengan segala sarana mulai dari paranormal hingga ahli sejarah.
(*)