Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berkomitmen menuntaskan angka stunting di Provinsi NTB.
Karena itu, RSUD Provinsi NTB secara khusus melakukan pendampingan penanganan stunting di Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.
Hal tersebut tertuang dalam SK Gubernur NTB No. 050.13-226 Tahun 2023 Tentang Pembentukan Tim Pendamping Kecamatan, Program Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi NTB.
Nantinya, di Kecamatan Batukliang, RSUD NTB akan mendampingi 2 Puskesmas, yakni Puskesmas Aik Darek dengan 5 Desa dan 61 Posyandu.
Serta Puskesmas Mantang dengan 5 desa dan 89 posyandu. Sehingga total binaan posyandu RSUD NTB sebanyak 150 posyandu.
Baca juga: Dokter Gigi RSUD Provinsi NTB Berikan Tips Cara Mencegah Sariawan
Berdasarkan informasi dan koordinasi yang dilakukan tanggal 15 Mei 2023, di Desa Bujak, Kecamatan Batukliang, terdapat 5 orang balita stunting dan 1 ibu hamil KEK-Anemia.
Sesuai pedoman Pendampingan Intervensi Stunting dengan Protein Hewani (Telur), anak stunting tersebut akan diberikan 1 sampai dengan 2 butir telur sehari.
Maka kebutuhan telur selama 90 hari makan Anak (HMA) untuk Kecamatan Batukliang diperkirakan sebanyak 2.580 trey, atau 129 Juta dengan waktu pelaksanaan hingga Bulan September mendatang.
Dari diskusi, turut disepakati pendistribusian telur melalui bidan desa, sesuai jumlah sasaran dengan melibatkan kader posyandu dan PKK Desa.
Agar tepat sasaran, kader bersama pendamping desa juga diminta mengawasi pelaksanaan dengan menggunakan form monitoring yang sudah disediakan.
Dan pengadaan telur akan dilakukan oleh Bidan Desa, dengan membeli telur melalui peternak yang ada di wilayahnya masing-masing.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jajaran Direksi dan Manajemen serta Civitas Hospitalia akan ikut serta.
Hal ini dilakukan sebagai gerakan bersama percepatan penurunan stunting di Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah.
"Kami juga bersama Kecamatan Batukliang dan Kepala Puskesmas Aik darek dan Mantang akan melakukan monitoring pelaksanaan pendampingan ini," ujar Kabid Pelayanan RSUD NTB dr. Nyoman Wijaya Kusuma, didampingi Wadir Pelayanan dr.Hj. Qomarul Islamiyati, SP.KJ dan Camat Batukliang Lalu Sudirman, Selasa (13/6/2023).
Selain itu, pihak RSUD NTB menjamin akan menerjunkan dokter terbaiknya.
Seperti Dokter Spesialis Anak, guna membantu melihat kondisi kesehatan balita stunting yang ada.
Sementara itu, beberapa kepala desa juga menyarankan adanya peningkatan sarana dan kegiatan PMT di posyandu, untuk mendukung upaya penurunan stunting.
Tidak ketinggalan, Kapolsek Mantang turut mengingatkan pentingnya program KB digalakkan, untuk mendukung percepatan penurunan stunting.
(*)