Pemilu 2024

Survei PolMark: Popularitas dan Elektabilitas Petahana Syamsul Luthfi Teratas di Dapil Pulau Lombok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampilan paparan hasil survei PolMark Research Center (PRC)-PolMark Indonesia terhadap sejumlah tokoh baik petahana maupun pendatang baru di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok. Popularitas adik kandung Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yakni Syamsul Luthfi berada di angka 34,6 persen dengan tingkat kedisukaan 28,5 persen

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - PolMark Research Center (PRC)-PolMark Indonesia melakukan survei terhadap sejumlah tokoh baik petahana maupun pendatang baru di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok.

Dari 14 nama kontestan Pemilu 2024 yang digodok, 8 petahana juga turut masuk dalam radar survei tersebut.

Hasil survei PolMark mengungkap petahana DPR RI Syamsul Luthfi menempati urutan teratas. Baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas.

Berdasar survei PolMark, popularitas adik kandung Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi itu berada di angka 34,6 persen dengan tingkat kedisukaan 28,5 persen.

Sementara itu, elektabilitas politisi NasDem itu juga berada di posisi puncak dengan 16,9 persen.

Baca juga: Syamsul Luthfi Pede Maju Pileg DPR RI Pemilu 2024 Tanpa Embel-embel NWDI

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Ihsan Hamid memberikan analisanya perihal hasil survei PolMark tersebut.

Ihsan mengaku tidak kaget dengan munculnya nama Syamsul Luthfi di posisi teratas. Diakui maupun tidak, Ihsan berujar Syamsul Luthfi tetap memiliki ikatan yang kuat di basis massanya yakni di organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI).

"Untuk Syamsul Luthfi saya kira hasil ini tidak mengejutkan, karena dia punya basis. Model Syamsul Luthfi ini dia pindah ke partai manapun dia tetap dengan ceruk suaranya. Basisnya mana? Penyuplai suara dia itu dari pemilih militan NWDI," kata Ihsan saat dihuhungi pada Kamis (1/6/2023).

Tak hanya itu, Ihsan melihat, keberterimaan Syamsul Luthfi tidak hanya terbatas di kalangan organisasi NWDI. Syamsul Luthfi diakuinya memiliki loyalis pemilih yang tidak afiliatif dengan NWDI.

Dan itu menurutnya terus dirawat oleh Syamsul Luthfi dalam kerja-kerja politiknya.

Kemudian dari sisi elektabilitas, jika metode survei menggunakan pertanyaan terbuka (open question) sebagaimana yang dilakukan PolMark, maka tidak mengherankan jika elektabilitas Syamsul Luthfi juga tetap yang tertinggi.

"Kalau pertanyaan terbuka seperti itu, jika pemilu dilakukan harin ni siapa yang akan anda pilih biasanya memang memilik korelasi dengan popularitas. Syamsul Luthfi ini kan bukan orang baru, orang awam di dunia politik NTB," ujar Ihsan.

Lebih jauh, Ihsan melihat 10 besar hasil survei PolMark itu memang masih didominasi oleh petahana. Hal itu dikarenakan petahana memang memiliki modal yang lebih ketimbang pendatang baru.

"Masih didominasi ikumben, wajar. Mereka separah-parahnya ada timnya yang turun, ada program yang sampai di masyarakat," bebernya.

Kendati demikian, Ihsan mewanti-wanti agar petahana mulai lebih massif melakukan kerja-kerja politik di basis masing-masing. Salah satu metode paling efektif untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas adalah dengan pertemuan dialogis (tatap muka).

Halaman
123

Berita Terkini