Ibadah Umrah

Gagal Berangkat Umrah, 20 Orang Jemaah Fidya Tour Mengadu ke DPRD Lombok Timur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 20 jemaah umrah Fidya Tour and Travel hearing dengan pihak terkait di DPRD Lombok Timur, Senin (29/5/2023).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sebanyak 20 calon jemaah umrah Fidya Tour and Travel datang mengadu ke DPRD Lombok Timur, Senin (29/5/2023).

Para jemaah ini menuntut uangnya dikembalikan lantaran gagal berangkat ibadah umrah.

Para jemaah ini mendapat pendampingan dari Gerakan Advokasi Rakyat Untuk Demokrasi dan Kemanusiaan (Garuda). Dugaan sementara, para jemaah menjadi korban penipuan.

Kepada TribunLombok.com, Direktur LSM Garuda Muhammad Zaini mengatakan, dari data awal sebanyak 22 orang jemaah telah melakukan penyetoran uang kepada agen senilai Rp33 juta per orang.

"Calon jemaah menyetorkan uang dari tahun 2021 sampai 2022. Namun sampai saat ini jemaah yang telah menyetorkan uangnya terus dijanjikan berangkat dan janji itu diberikan berulang kali, dan sampai saat ini belum ada yang diberangkatkan," ucapnya.

Baca juga: DPRD NTB Meminta Kementrian Agama Lebih Selektif pada Travel Umrah

Jika melakukan penipuan, maka Fidya Travel melanggar pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penipuan.

Pada pasal 377 KUHP tersebut jelas berbunyi, barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan terancam pidana penjara paling lama empat tahun.

Disatu sisi, H Ahamd Nurudin salah seorang jemaah haji mengatakan, tuntutan yang ditujukan kepada pihak Fidya Tour and Travel adalah pengembalian uang.

"Yang kita mau sekarang ini adalah pengembalian uang kami, karena kita sudah lelah dijanji-janji sampai 4 kali dijanjikan tapi tak jelas," tegasnya.

Lebih lanjut, Nurudin juga mengaku telah membayar pelunasan awal sebesar Rp 16 juta.

Pihak travel juga awalnya menjanjikannya berangkat tahun 2023 ini, itu pun dilakukan secara bertahap.

Akan tetapi, banyak calon jemaah dari Fidya Tour and Treavel yang sudah diberangkatkan menemui kendala saat melaksanakan umrah.

"Intinya kami sudah tidak mau berangkat melalui Fidya Tour, kami dengar banyak jemaahnya yang terlantar di makkah sana, mereka tidak disediakan hotel bahkan harus tidur di lapangan mereka, intinya kami mau uang saja, nanti kita cari treavel yang sudah resmi saja," tegasnya.

Disatu sisi, Direktur Fidya Tour and Treavel cabang Lombok Timur Mihammad Sakroni membenarkan adanya 20 jemaah umrahnya gagal berangkat tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini