Disinggung terkait penumpukan yang terjadi di Pelabuhan Lembar, Kadishub NTB menjelaskan tidak ada upaya untuk mengurai yang di Pelabuhan Lembar.
"Tidak ada upaya penguraian, memang di Lembar itu sudah dipersiapkan seperti itu," ungkapnya.
Adapun penjelasan rinci yang disampaikan Faozal, pertama kapal yang yang ada di Pelabuhan Lembar merupakan kapal yang menggunakan bahan bakar subsidi.
"Karena memang kapal angkut, bukan kapal ternak. Itu masalahnya," sambungnya.
Baca juga: Peternak Antre di Pelabuhan Gili Mas Lombok Mulai Mengeluh Pasokan Air Bersih dan Pakan Sapi
Belum lagi terkait komplain dari para penumpang yang dijelaskan oleh Faozal.
Faozal mengaku sempat mendapatkan komplain akibat bau kotoran ternak yang naik ke dek penumpang kapal.
"Bayangkan dia berlayar 22 jam Oasis ke perak, atau 16 jam ke Ketapang, begitu buka dek penumpang bau ternak," ungkapnya.
Tetapi, pihak Dishub NTB tetap memaksimalkan upaya pengangkutan ternak bisa naik 7-10 truk per-hari.
(*)