TRIBUNLOMBOK.COM - Pelaku penembakan Kantor MUI di Jakarta Pusat Mustopa NR rupanya sempat menuliskan surat sebelum melakukan aksinya, Selasa (2/5/2023).
Petani kakao asal Lampung ini mengancam akan membawa senjata tajam untuk Kapolda Metro Jaya sekaligus menembak pengurus MUI.
Begini selengkapnya isi surat Mustopa NR yang ditemukan polisi di tempat kejadian penembakan seperti dikutip dari Breaking News YouTube Kompas TV.
"Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawah pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga."
"Bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI REPUBLIK INDONESIA. Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan."
Baca juga: Mustopa NR Pernah Mengaku Wakil Nabi Lalu Lempar Kantor DPRD Lampung Pakai Botol Root Beer
"SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH dan RASUL, saya akan cari senjata api saya akan tembak Pengurus Pejabat di Negeri ini terumatam orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan."
"25 Juli 2022, Mustopa NR."
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyebut penembakan di kantor MUI kemudian terjadi pada Selasa (2/5/2023) pukul 11.24 WIB.
Ia menjelaskan pelaku masuk ke Kantor Pusat MUI melalui pintu depan lobi.
"Memang betul tadi pukul 11.24 WIB, di tempat ini, ada orang tak dikenal masuk ke dalam lewat pintu depan, mencari Ketua MUI, ingin bertemu Ketua MUI," tuturnya.
Kemudian, saat sampai di lobi, Karyoto mengatakan pelaku sempat bertemu dengan resepsionis dan ditanya terkait tujuan kedatangannya.
Namun, pelaku tidak dapat menjelaskan dan justru mengeluarkan senjata lalu melakukan penembakan.
"Namun, karena tidak dapat menjelaskan kepentingan apa, bertemu dengan siapa, lalu ditahan. Kemudian, yang bersangkutan mengeluarkan senjata," katanya.
Mustopa NR lahir di Desa Sukajaya, Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung pada 9 April 2022 dan berprofesi sebagai petani.
Keluarga Sebut Mustopa Idap Gangguan Jiwa