Berita Bima

Lebaran di Bima Diwarnai Insiden Pembacokan dan Blokade Jalan

Penulis: Atina
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga 2 desa di Kecamatan Wera Kabupaten Bima, bentrok dan saling hadang pada H+1 Idul Fitri 1444 Hijriah buntut dari insiden pembacokan.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah di Bima, diwarnai peristiwa kriminalitas.

Sejak Sabtu (22/4/2023), tepat puncak perayaan Idul Fitri warga memblokade jalan di Desa Mangge Nae, yang merupakan perbatasan Bima dan Dompu.

Blokade jalan merupakan buntut dari keributan antar warga, menimbulkan korban luka, hingga penuntutan penangkapan pelaku.

Blokade jalan ini sempat membuat macet, satu-satunya jalan yang menghubungkan antar kota dan kabupaten di Bima tersebut.

Baca juga: Viral! Karcis Parkir Cekik Wisatawan yang Berlibur saat Lebaran di Kawasan Mandalika

Kemudian pada H+2 Idul Fitri, insiden pembacokan terjadi yang melibatkan 2 warga desa di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.

Lagi-lagi, insiden pembacokan ini berujung pada blokade jalan hingga pada nyaris bentrok antar warga berulang.

Namun beruntung, segera diredam aparat Polres Bima Kota dengan membuka blokade jalan dan mediasi antar dua desa.

Sementara itu, Kepala Desa Tawali, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Abdul Muis mengatakan, secara umum situasi kedua desa berangsur kondusif, setelah kesepakatan Islah di Mapolsek Wera pada Minggu, 23 April 2023 malam.

Baca juga: Virgoun Last Child Diisukan Selingkuh, Inara Rusli Sebut Perempuan Inisial TAA Jadi Orang Ketiga

Islah dihadiri Kapolres Bima Kota, Dandim 1608/ Bima, Muspika, Kepala Desa Wora dan perwakilan kedua kelompok yang bertikai.

"Sudah ada kesepakatan untuk berdamai. Jadi tidak ada lagi musuhan atau saling serang, " ujar Muis yang dilansir dari Berita11.com.

Kemudian kurang dari 24 jam dari H+2 Idul Fitri 1444 Hijriah, insiden pembacokan lain mencuat di Kecamatan Monta.

Aparat Polres Bima kembali disibukkan, untuk mendamaikan warga agar insiden tersebut tidak melebar menjadi bentrok antar kampung atau desa.

Berdasarkan informasi dari Polsek Monta, insiden pembacokan tersebut berawal dari persoalan pungli oleh 2 warga, pada jalan rusak.

Namun korban menolak, hingga akhirnya berujung pada insiden pembacokan.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkini