Berita Nasional

Berbeda dari Gubernur Lampung, Menparekraf Sandiaga Uno Terbuka Terima Kritik

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Sandi saat bertemu Nelly dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

TRIBUNLOMBOK.COM - Baru-baru ini seorang warganet yang diketahui bernama Nelly viral di TikTok setelah melayangkan kritik atas mahalnya harga tiket pesawat dalam negeri.

Dalam video yang diunggah ulang melalui akun Twitter Sandiaga Uno, terlihat Nelly menyampaikan aspirasinya mengenai pariwisata Indonesia.

"Pak Menteri, tolong dong, tiket sesama Indonesia itu dimurahin. Supaya pariwisata kita lebih maju," katanya.

Seperti banyak diberitakan, setahun terakhir harga tiket pesawat dalam negeri melambung tinggi.

Baca juga: Diprotes Karena Tangan Pasien Masih Bengkok, Ida Dayak: Saya Hanyalah Manusia Biasa

Dikutip dari Kompas.com, bahkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warijoyo sempat mengeluhkan harga tiket yang mahal saat berkunjung ke Wakatobi dan Raja Ampat.

Sementara itu, dalam video kritiknya, Nelly mengatakan mahalnya harga tiket membuat masyarakat Indonesia lebih memilih pergi ke luar negeri.

"(Kalau tidak murah) masyarakat Indonesia kalau liburan, gak perlu ke luar negeri, cukup Indonesia saja! Ini aku lagi di negeri atas awan, di mana itu? di Torajat," katanya.

"Keren banget, gaes! Gak usah ke luar negeri ya, I love you Indonesia," sambungnya.

Baca juga: Bima Yudho Bebas dari Kasus UU ITE, Polda Lampung: Bukan Tindak Pidana

Tak seperti Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dikabarkan melakukan intimidasi hingga pertemuan dengan keluarga Bima Yudho, TikToker yang mengkritik lambatnya pembangunan di Lampung, Sandi justru lebih bersikap terbuka.

Dalam cuitannya yang disertai video kritik dari Nelly itu, Sandiaga mengatakan, dirinya sudah bertemu Ibu Nelly di sela-sela kunjungan kerja ke Malang.

"Saya menyempatkan bertemu dengan Ibu Nelly yang videonya viral di TikTok beberapa waktu lalu."

"Saya langsung gerak cepat berkoordinasi dengan Pak Menhub @BudikaryaS untuk menindaklanjuti aspirasi dari Bu Nelly," katanya.

Baca juga: PKS Cari Cawapres untuk Anies Baswedan, Sempat Bertemu Mahfud MD

Dalam sambungan video kritik itu, terekam juga momen pertemuan Sandiaga Uno dengan Ibu Nelly.

Dalam video itu, Sandiaga Uno mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan Nelly melalui sebuah video yang berhasil ditonton 500.000 lebih netizen.

Ia juga menjelaska kenapa harga tiket pesawat bisa mahal seperti yang disinggung Nelly.

Menurut Sandi, mahalnya harga tiket tak lepas dari antusiasme masyarakat Indonesia dan dunia untuk berlibur pasca covid-19.

Di saat yang sama, jumlah pesawat terbatas. Tetapi sekarang, kata Sandi dalam keterangan video itu, jumlah pesawat sudah ditambah dan ketersediaan kursi pun meningkat.

"Namun ini memerlukan waktu, jadi mohon sabar, tapi kami akan bekerja keras. Senin ini kami akan Rakor (Rapat Koordinasi) karena masukan dari Ibu dengan Pak Menteri Perhubungan. Mudah-mudahan ini akan direalisasikan segera," tulis Sandi.

Cak Imin Singgung Pejabat yang Anti Kritik

Cak Imin sesalkan sikap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menghadapi kritik dari warganya, yakni Bima Yudho.

Menurut Ketua Umum DPP PKB itu, masalah pasti bisa cepat selesai apabila Gubernur Lampung Arinal bersikap terbuka.

"Seandainya kemarin Gubernur Lampung minta maaf, semua masalah pasti langsung selesai," kata Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Wakil Ketua DPR RI itu juga mengungkapkan, dirinya pun menegur dua kadernya yang menjabat Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo.

"Saya tegur dia, 'Jangan ikut-ikut antikritik'. Kita hari ini, pemerintah harus jujur apa adanya," kata Cak Imin.

Cak Imin berharap para kader yang duduk di jajaran kursi eksekutif berani apa adanya.

"Kalau belum mampu, bilang belum mampu. Kalau mampu, silakan tunjukkan hasilnya," ujarnya.

Ia juga meminta kadernya lebih terbuka dan menyadari kecerdasan publik di era keterbukaan informasi ini.

"Kecerdasan dan informasi publik saat ini sudah tidak bisa ditutupi. Kita harus menerima kritik dengan terbuka dan lapang dada," tandasnya.

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkini