Disinggung terkait pembangunan dan pengelolaan GOR, HBK mengambil contoh dari negeri ginseng, Korea Selatan.
HBK melihat, GOR yang ada di Korea dibangun secara langsung oleh negara, namun dikelola oleh swasta.
Pasalnya, biaya perawatan yang diperlukan untuk GOR atau stadion sepak bola tidak sedikit.
Sebagai contoh, HBK hanya menemukan dua orang saja yang mengelola GOR 17 Desember Turida, berbanding jauh dari ekspektasinya.
"Hanya satu orang di dalam, dan satu orang di luar stadion. Itu tidak cukup," lanjutnya.
Setidaknya akan ada 20 orang yang akan mengelola dan memelihara GOR 17 Desember Turida.
Hal senada juga disampaikan oleh putri HBK, Rannya Agustyra Kristiono.
Rannya berencana mendatangkan beberapa tim raksasa Indonesia ke GOR 17 Desember Turida setelah renovasi.
Diantaranya Persib Bandung, Persipura Jayapura, dan Persi Raja Aceh, akan didatangkan untuk menghibur warga NTB.
"Jadi, stadion ini bisa menjadi kebanggaan atau pride bagi warga NTB ke depannya," ucap Rannya.
(*)