Ramadan 2023

Pedagang Ubi di Jenggik Semringah, Ramadan Undang Untung hingga 70 Persen

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Farydiah Dwirahmawati salah seorang pedagang ubi di Desa Jenghik saat melayani pembelinya, Minggu (9/4/2023).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pedagang ubi yang menghiasi jalanan di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Lombok Timur panen berkah di bulan Ramadan 1444 Hijriah ini.

Pasalnya, selama Ramadan tahun ini, keuntungan yang didapatkan para pedagang bisa mencapai Rp300 ribu perharinya, dari yang biasanya Rp100 ribu perhari.

Hal tersebut disampaikan Farydiah Dwirahmawati salah seorang pedagang ubi yang meneruskan usaha mertuanya yang sudah berdagang ubi sejak puluhan tahun lalu.

"Alhamdulillah, mas, setidaknya kita rasakan ada keuntungan hingga 70 persen setiap harinya, dari yang hanya Rp100 ribu kita dapatkan, namun Ramadan ini perharinya bisa kita raup keuntungan hingga Rp300 ribu perhari," ucapnya menjawab TribunLombok.com, Minggu (9/4/2023).

Baca juga: Satpol PP Akan Tindak Tegas Pedagang Petasan di Lombok Timur yang Abaikan SE Bupati

Ia juga sudah punya pelanggang tetap, bahkan pada Ramadan ini ia sampai dapat pelanggan baru dari luar daerah.

"Kita memang ada pelanggan tetapnya, tapi ada juga yang dari luar daerah seperti Bima dan Sumbawa, mereka mampir hanya sekedar untuk membeli ubi," jelasnya.

Ia mengaku, keuntungan yang diperoleh selama Ramadan adalah imbas dari konsumsi makanan yang bertambah selama bulan suci.

Selain ubi, ia juga menyebut makanan khas lain yang kerap diburu pelanggan, seperti kolek.

Baca juga: Gepeng Mulai Gentayangan di Lombok Timur Jelang Lebaran, Diduga Ada yang Menggerakkan

Tidak sedikit juga pelanggannya datang untuk membeli ubi sebagai bahan dasar membuat kolek.

"Kalau kita sih memang pelanggan membeli kebanyakan untuk membuat kolek," tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, memang untuk berburu bahan dasar kolek, maka pedagang ubi di Jenggik menjadi tempat yang pas. Karena berbagai jenis ubi bisa didapatkan pelanggan di tempat tersebut.

"Kita banyak jenisnya, mas, ada ubi sokat, ubi ungu, dan juga ada ubi beak lendong, dan juga ada ubi talas, lengkap pokoknya," katanya.

Adapun harga ubi yang dijajakan cukup terjangkau, ubi kecil dibandrol dengan harga Rp15 ribu, sedangkan untuks atu ikat ubi besar dibandrol dengan harga Rp20 ribu.

Pelanggan juga bisa membeli ubi perkilo yang dibandrol dengan harga Rp7 ribu perkilo gramnya.

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Berita Terkini