Kisah Ratminah, Pedagang Kaki Lima yang Tetap Bertahan Meski Lapaknya Dibongkar Petugas

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratminah, duduk menunggu dagangannya usai lapaknya dibongkar tim Satpol PP Kota Mataram, Jumat (7/4/2023).

Pinjam Modal untuk Jualan

Ibu enam orang anak ini menceritakan, untuk membangun usaha ini, ia meminjam modal di bank keliling. Dengan jumlah setoran Rp 25.000 perhari selama 25 hari.

Lebih lanjut Ratminah mengatakan, penghasilan dari hanya berjualan bensin eceran tidak seberapa.

Hanya cukup untuk makan sehari, belum untuk biaya sekolah anaknya.

"Sehari kadang Rp 100.000 tapi itu tidak setiap hari, kayak kemarin sampai isya hanya satu jerigen yang laku," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Rumah yang ditinggali Ratminah saat ini merupakan bantuan rumah pascagempa. Namun rumah tersebut dihuni anaknya-anaknya, sementara ia tinggal di lapak jualannya.

Sejak lapaknya dibongkar pemerintah, Ratminah terpaksa kembali ke rumahnya dan harus tidur berdesakan dengan anak-anaknya.

Program Keluarga Harapan (PKH) yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu juga tidak dirasakan manfaatnya oleh Ratminah.

Ia sempat menerima PKH selama setahun sebelum akhirnya dicabut.

Kini satu-satunya penghasilan yang dimiliki oleh Ratminah dari hasil jualan bensin eceran.

Ratminah menyampaikan harapannya untuk bisa menyewa lahan di belakang lapaknya. Nantinya ia akan membuat warung kopi di tempat tersebut.

"Mudah-mudahan saya bisa sewa tanah ini, biar saya tidak jualan di pinggir jalan kayak gini," tutupnya.

(*)

Berita Terkini