TRIBUNLOMBOK.COM - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih erupsi hingga Minggu (12/3/2023).
Sejumlah desa di sekitar tertutup abu vulkanik sejak erupsi Gunung Merapi pertama pada Sabtu (11/3/2023).
Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) PVMBG Kementerian ESDM, pada pukul 17.42 WIB, terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.200 meter ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng.
Sekira sejam sebelumnya, pos pengamatan Gunung Merapi Jrakah-Boyolali memantau awan panas guguran dengan jarak luncur 1.600 meter ke arah Barat Daya.
Laporan Magma Kementerian ESDM per Minggu (12/3/2023) pukul 18.00 WIB, Gunung Merapi berstatus Siaga atau level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi, Guguran Lava dan Awan Panas ke Selatan dan Barat Daya
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.
Dalam kurun waktu Minggu (12/3/2023) per pukul 12.00 hingga 18.00 WIB, terjadi 3 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 45-75 mm dan lama gempa 103.9-144.9 detik.
51 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan lama gempa 26.7-199.8 detik.
28 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 5.2-9.3 detik.
7 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 53-75 mm, dan lama gempa 8.6-13.6 detik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, menyatakan saat ini kondisi masih tergolong aman.