Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Kasus demam berdarah di Kota Bima masih terus mewabah.
Data terakhir pekan lalu, jumlah warga yang terjangkit demam berdarah mencapai 208 kasus dengan 4 kematian.
Dandim 1608/Bima Letkol Infanteri Muhammad Zia Ulhaq kembali menciptakan inovasi untuk membantu warga Bima.
Bersama anggotanya di Kodim 1608/Bima, Zia Ulhaq menciptakan alat untuk fogging yang lebih sederhana.
Alat fogging ini diberi nama La One, yang memiliki arti khusus baik secara filosofi Bima maupun dari segi bahasa asing.
TribunLombok.com berkesempatan melihat langsung, bagaimana alat fogging yang dibuat dari barang-barang bekas ini.
Pasi Ops Kodim 1608/Bima, Lettu Ruslin menyampaikan, alat Fooging yang dibuat Dandim ini bisa menjadi solusi memenuhi permintaan warga, untuk membunuh nyamuk Aedes Aegypti dewasa.
"Seratus persen alat yang diciptakan Pak Dandim ini dari barang bekas semua," ujar Ruslin, Selasa (21/2/2023).
Ia membeberkan, mulai dari tangki penampung obat hingga pemantik terbuat dari sisa-sisa alat pertanian yang sudah tidak digunakan lagi.
"Ada tangki bekas semprot pupuk pertanian, tangki gas yang tiga kilogram, sampai stainless untuk semprot kami manfaatkan barang-barang bekas saja," katanya sambil menunjukkan alat Fooging tersebut.
Sejak dibuat pada awal Februari 2023, fogging La One ini telah diuji coba 17 kali dan sudah bekerja dengan maksimal.
"Kami buat hanya seminggu dan langsung kami uji coba," ungkapnya.
Lalu apa saja kelebihan alat fogging La One ini?
Ruslin mengungkap, mulai dari harga produksi jauh lebih murah jika dibandingkan dengan alat fogging yang dibeli di luar daerah, yakni hanya Rp2,5 juta.
"Kalau pesan online itu, harga satu unit alat fogging bisa mencapai delapan juta. Itu pun secara online, belum ongkos kirim lagi," ungkap Ruslin.
Selain itu, alat fogging La One memiliki kapasitas tabung yang lebih besar sehingga jangkauan fooging akan lebih luas.
Penggunaannya pun tegas Ruslin, lebih mudah jika dibandingkan dengan alat fooging yang di jual.
Rencananya, alat fogging La One akan diproduksi 3 unit lagi untuk memenuhi permintaan dari warga.
"Secara perdana akan kami gunakan untuk memperingati HUT Korem beberapa hari lagi," akunya.
Dandim 1608/Bima telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di Kota Bima soal penyiapan obat fogging.
Dandim berharap, alat yang diciptakan bisa membantu kerja pemerintah dan tentunya paling utama, mengabdi kepada rakyat.
"Ini bakti TNI kepada rakyat. Ketika ada wabah seperti ini, ide spontan muncul dari Pak Dandim dan menggerakkan kami semua untuk memberikan solusi," pungkasnya.
(*)