TRIBUNLOMBOK.COM - Pihak Polres Cianjur akhirnya angkat bicara mengenai kasus mahasiswi Unsur Selvi Amalia Nuraeni (19) yang tewas diduga ditabrak mobil rombongan pejabat polisi.
Melalui kanal YouTube Humas Polres Cianjur, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengungkapkan kronologi kecelakaan yang menewaskan Selvi Amalia Nuraeni tersebut.
Menurut AKBP Doni Hermawan, penyebab kecelakaan Selvi Amalia Nuraeni diduga karena adanya mobil audi warna hitam yang memaksa masuk rombongan pejabat polisi.
Doni membenarkan bahwa peristiwa tabrak lari itu terjadi pada hari Jumat (20/1/2023) sekira pukul 14.55 WIB.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi di daerah Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat.
Pertama-tama, Doni ingin mengungkapkan rasa belasungkawa terhadap korban Selvi.
"Kita mendoakan semoga almarhumah diterima di sisi Allah SWT, diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujarnya seperti dikutip pada Rabu (25/1/2023).
Doni mengatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti.
Ia kemudian menjelaskan kronologi peristiwa kecelakaan tersebut.
Menurutnya, kala itu Selvi mengendarai sepeda motor Honda Beat.
"Pada saat kejadian, korban Selvi mengarah dari Bandung menuju Cianjur, kemudian pada perjalanannya berpapasan juga dengan kendaraan rombongan yang melintas dari arah Cianjur menuju Bandung," terang Doni.
"Korban sempat menabrak kendaraan di depannya yakni kendaraan angkot, kemudian terjatuh di posisi kendaraan jatuh ke sebelah kiri, sedangkan korban Selvi jatuh di sebelah kanan, tetapi masih ada di jalur yang bersangkutan, artinya tidak berpindah jalur," tambahnya.
Tak berselang lama, melintas kendaraan yang diduga membuat Selvi meninggal dunia.
"Luka di kepala yang menyebabkan korban meninggal dunia, mesikpun korban pada saat itu menggunakan helm," ujarnya.
Baca juga: Viral Mahasiswi Unsur Tewas Diduga Ditabrak Rombongan Pejabat di Cianjur, Kapolri: Kita Cek Segera
"Pada saat ditemukan di TKP, helm korban masih dalam keadaan terkunci," tambah Doni.