Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Fenomena live mandi lumpur di Lombok Tengah menggegerkan masyarakat dan viral di media sosial TikTok.
Live mandi lumpur menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat, bahkan Polda NTB sampai turun tangan menangani kasus tersebut.
Belakangan terungkap, sebagian besar masyarakat di Dusun Pedek Setanggor Timur 2, Desa Setanggor, Lombok Tengah ikut dalam fenomena live mandi lumpur itu.
Satu akun tiktok yaitu @bocah perik digunakan seluruh warga Dusun Pedek dan dipakai secara bersama-sama oleh masyarakat.
Pemilik akun tersebut adalah Sultan Akhyar yang mengkoordinir masyarakat untuk live tiktok secara bergantian.
Baca juga: Pengakuan Pemeran Live TikTok Mandi Lumpur di Lombok: Komentar Jelek Netizen Itu yang Kami Tunggu
Seluruh masyarakat Dusun Pedek mengaku mendapatkan gift atau hadiah besar dari para bule.
Namun untuk masyarakat di Pulau Lombok menurut mereka tidak berani memberikan gift atau hadiah besar.
"Sekali ngegift kalau orang bule kita bisa mendapatkan sampai Rp5 juta dalam dua jam. Kalau orang Lombok mana berani. Palingan mereka menghujat saja," kata Sadam Husein, salah satu pemuda yang menjadi tiktoker mandi lumpur.
"Bahkan ada yang mendapatkan Rp10 juta dalam lima hari atas nama Wahyu di Dusun Pedek ini," terang salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurut mereka, orang bule suka dengan tingkah laku para tiktoker terutama pemuda Dusun Pedek yang jungkir balik ketika mendapatkan gift.
Semakin lucu tingkah laku mereka maka kemungkinan untuk mendapatkan gift akan semakin besar.
Oleh karenanya, setiap tiktoker dituntut untuk memiliki karakter mereka masing-masing agar viewers bersedia memberikan gift.
"Ada salah satu pemuda yang sangat disukai oleh Bule Amerika hingga ia mau diadopsi menjadi anaknya," terang wanita Dusun Pedek yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk sementara, masyarakat Dusun Pedek mengaku akan melarang warga yang berusia lanjut untuk ikut live mandi lumpur.
"Intinya kami di sini tidak meminta. Kalau tidak suka tinggal skip. Kami di sini rebutan untuk bisa ikut live tiktok," pungkas warga.
(*)