Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid secara resmi meluncurkan dan meresmikan Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Tripat Gerung, Lombok Barat, Kamis (22/12/2022).
UTD ini merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah.
Dalam sambutannya, Fauzan Khalid mengatakan bahwa dulu RSUD Tripat Gerung masih mengambil darah dari daerah lain dan hanya dapat menyimpan saja atau sebagai bank darah.
“Namun sekarang, RSUD Tripat Gerung sudah bisa menyediakan darah tanpa mengambil dari daerah lain, sehingga ini menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan darah,” urainya.
Baca juga: HUT ke-38 UT, UT Mataram Selenggarakan Donor Darah Kerjasama dengan PMI Lombok
Ia juga mengatakan bahwa selain peresmian UTD, RSUD Tripat juga telah selesai dalam pemasangan dan uji coba tenaga panel surya yang nantinya akan digunakan sebagai sumber energi di RSUD Tripat ini.
Hal ini sebagai langkah untuk mewujudkan rumah sakit dengan predikat Net Zero Emissions.
“Untuk sekarang, tenaga panel surya ini belum dapat digunakan secara resmi karena belum mendapatkan izin dari Menteri ESDM."
"Namun kami berharap ini bisa segera diberikan izin agar RSUD Tripat Gerung dapat menjadi rumah sakit pertama dengan gelar Net Zero Emissions atau rumah sakit dengan pengeluaran nol karbon dan tumbuhan hijau di lingkungannya yang seimbang sehingga polusi hasil rumah sakit dapat menjadi 0,” kata Fauzan Khalid.
Baca juga: Bhakti Sosial Donor Darah di Pemerintahan Kota Bima Sepi Peminat
Menurutnya, Net Zero Emissions ini sangat penting untuk pengembangan energi.
Ia menjelaskan bahwa Net Zero Emissions atau nol emisi karbon adalah kondisi dimana jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
Sehingga untuk mencapai itu, diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.
"Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan itu adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan atau aktivitas manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon," jelasnya.
Baca juga: Ruben Onsu Sempat Transfusi Darah Hingga Ditemukan Bintik di Otaknya, Betrand Peto Ungkap Pesan Haru
"Jejak karbon yang kita hasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan kita di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya," urai Fauzan Khalid.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit RSUD Tripat, dr Suriyadi, menyampaikan bahwa sejak mulai beroperasinya UTD RS pada awal bulan Desember lalu, telah lebih dari 100 pendonor yang datang mendonorkan darah mereka.