Misalnya dengan melibatkan para penyintas atau orang yang pernah melakukan pengobatan dan telah sembuh sehingga penyintas yang memiliki pengalaman ini punya solusi.
“Saat ini di Bantul kita baru menemukan 3-4 kasus perhari, sementara seharusnya 6-7 kasus perhari. Maka harus ada intensifikasi dimana layanan kesehatan seperti stunting, kencing manis dan lainnya, harus integrasi dengan layanan TBC . Harapannya dengan adanya upaya kolaborasi tersebut dapat meningkatkan penanggulangan TBC di Kabupaten Bantul ,” pungkasnya.
(TribunJogja)